AS Tak Akan Bisa Paksa China Hentikan Kerja Sama dengan Rusia
WASHINGTON, iNews.id - China menegaskan tak akan tunduk pada tekanan Amerika Serikat (AS) terkait ancaman sanksi pembelian minyak Rusia. Sebelumnya Presiden Donald Trump menghukum India dengan menambah tarif masuk 25 persen lagi kepada India karena mengimpor minyak dari Rusia.
Juru Bicara Kedutaan Besar (Kedubes) China untuk Amerika Serikat (AS) Liu Pengyu mengatakan upaya AS untuk memaksa China menghentikan kerja sama dengan Rusia tidak akan membuahkan hasil.
"Masyarakat internasional, termasuk China, melakukan kerja sama normal dengan Rusia dalam kerangka hukum internasional. Hal ini wajar dan sah tanpa merugikan pihak ketiga mana pun, dan patut dihormati serta dilindungi," kata Liu, kepada kantor berita RIA Novosti, dikutip Kamis (7/8/2025).
Dia menegaskan, China selalu bersikap tegas dengan menentang sanksi sepihak yang ilegal dan tidak bisa dibenarkan oleh AS.
"Perang tarif tidak mengenal pemenang. Paksaan dan tekanan tidak akan membuahkan hasil," kata Liu.
Dia menegaskan harapan China untuk menjalin kerja sama saling menguntungkan dengan AS.
"Kami berharap AS dapat bekerja sama dengan Tiongkok untuk terus mematuhi konsensus penting yang dicapai kedua kepala negara selama pembicaraan mereka di telepon," ujarnya.
Dia melanjutkan kedua pihak seharusnya memanfaatkan peran mekanisme konsultasi ekonomi dan perdagangan China-AS, terus meningkatkan konsensus, menghindari kesalahpahaman, dan memperkuat kerja sama.
"(Kedua negara) Semakin memperdalam dialog dan konsultasi serta mengupayakan lebih banyak hasil yang saling menguntungkan," katanya.
Editor: Anton Suhartono