AS Tak Akan Cabut Sanksi untuk Rusia, meski Itu Bisa Ringankan Krisis Pangan Global
WASHINGTON DC, iNews.id – Amerika Serikat tidak akan mencabut sanksi yang dikenakan pada Rusia untuk membantu ekspor komoditas pertanian dari Ukraina. Hal itu terungkap lewat laporan Politico dengan mengutip para pejabat AS.
Seorang pejabat AS mengatakan, seruan Rusia agar negara-negara Barat melonggarkan sanksi di tengah krisis pangan global hanya menjadi “diplomasi pemerasan” dari Moskow. Menurut pejabat itu, Washington DC tidak akan menyetujui kesepakatan terkait ekspor biji-bijian Ukraina yang juga melibatkan pencabutan sanksi terhadap Rusia.
Pada Minggu (5/6/2022), pejabat PBB lainnya mengatakan kepada Politico bahwa proposal Moskow memperumit negosiasi yang telah dilakukan PBB dengan Rusia. Para pejabat AS saat ini terus mengamati dengan cermat proses negosiasi itu, sambil menyimak pembicaraan terpisah antara Rusia dan Turki mengenai jalur aman untuk suplai gandum Ukraina.
Ukraina dan Rusia menyumbang hampir sepertiga dari produksi gandum dan jelai dunia. Kedua negara bekas Uni Soviet itu juga mengekspor setengah dari total pasokan minyak bunga matahari secara global.
Barat menuduh Rusia menghentikan ekspor gandum dari Ukraina. Namun, Moskow telah berulang kali menolak klaim tersebut, menekankan bahwa pelabuhan akan dibuka kembali segera setelah ranjau-ranjau laut yang dipasang militer Ukraina dibersihkan.
Pada Jumat lalu, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan kepada lembaga penyiaran Rossiya 24 bahwa tidak ada hambatan untuk ekspor gandum dari Ukraina. Kapal-kapal yang membawa gandum dapat meninggalkan Laut Hitam tanpa masalah, asalkan Kiev membersihkan ranjau dari berbagai pelabuhan Ukraina.
Pekan lalu, Putin juga mengatakan kepada Perdana Menteri Italia Mario Draghi lewat panggilan telepon bahwa Moskow siap untuk berkontribusi secara signifikan untuk mengatasi krisis pangan global melalui ekspor biji-bijian dan pupuk. Syaratnya, Barat harus menghapus berbagai sanksi dan kebijakan pembatasan bermotif politik.
Pemimpin Rusia itu juga menekankan, situasi di sektor pangan semakin memburuk akibat sanksi yang dijatuhkan kepada Rusia oleh Amerika Serikat dan Uni Eropa atas operasi militer khusus Moskow di Ukraina.
Editor: Ahmad Islamy Jamil