AS Tegaskan Dukung Arab Saudi Pertahankan Diri dari Musuh, Biden Segera Hubungi Raja Salman
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Joe Biden akan menyusun ulang hubungan Amerika Serikat (AS) dengan Arab Saudi dan segera menelepon Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Pada masa pemerintahan Donald Trump, AS mendukung penuh Saudi dalam mempertahankan keamanan dari gangguan Iran serta milisi pendukungnya, termasuk menyetujui penjualan senjata untuk menyerang pemberontak Houthi di Yaman. Namun perang di Yaman memicu krisis kemanusiaan yang disebut PBB sebagai yang terburuk di dunia.
Pemerintahan Biden pun mengubah kebijakan pendahulunya dengan dalih masalah kemanusiaan di Yaman.
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, Biden akan menghubungi Penjaga Dua Masjid Suci itu pada waktu yang tepat.
"Kami sudah sampaikan sejak awal, kami akan menyesuaikan kembali hubungan dengan Arab Saudi. Saya berharap pada waktu yang tepat dia (Biden) akan berbicara dengannya (Raja Salman). Saya tidak bisa memprediksi waktu pastinya untuk itu," ujar Psaki, dikutip dari Reuters, Rabu (17/2/2021).
Di sisi lain, Psaki menyebutkan Saudi punya kebutuhan untuk mempertahanan diri dari serangan musuh di kawasan. Kebutuhan Saudi untuk mempertahankan diri sudah di titik kritis.
"Kami memperjelas wilayah di mana kami memiliki ketidaksepakatan dan di mana kami memiliki kekhawatiran. Tentu saja ini merupakan pergeseran dari pemerintahan sebelumnya," ujarnya.
Lebih lanjut dia mengatakan, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan menjadi pemimpin di Timur Tengah pertama yang dihubungi Biden.
Ini sekaligus menjawab kritikan banyak pihak bahwa Biden menghina Netanyahu karena belum menghubunginya sejak dilantik pada Januari lalu. Padahal presiden-presiden AS biasanya segera menghubungi pemimpin Israel begitu dilantik.
Psaki mengatakan, Biden akan segera menghubungi Netanyahu.
"Israel tentu saja sekutu. Kami punya hubungan keamanan yang strategis dan penting dengan Israel dan tim kami terlibat penuh, memanng belum di tingkat kepala negara tapi segera," tuturnya.
Editor: Anton Suhartono