Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Puji Presiden Suriah Pemimpin Tangguh: Dia Orang yang Keras, Saya Menyukainya
Advertisement . Scroll to see content

AS Tepis Laporan Media soal Rencana Penambahan 14.000 Pasukan ke Timur Tengah

Kamis, 05 Desember 2019 - 14:14:00 WIB
AS Tepis Laporan Media soal Rencana Penambahan 14.000 Pasukan ke Timur Tengah
Pentagon membantah laporan media AS soal rencana penambahan 14.000 pasukan ke Timur Tengah (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) menepis laporan surat kabar Wall Street Journal (WSJ) soal rencana penambahan 14.000 tentara ke Timur Tengah terkait meningkatnya ancaman Iran.

Sebelumnya WSJ, mengutip sumber di pemerintahan, melaporkan, selain 14.000 tentara AS juga akan menambah armada tempurnya termasuk puluhan kapal perang.

Disebutkan, keputusan itu kemungkinan akan ditentukan Presiden Donald Trump pada bulan ini.

Pentagon pun mempertanyakan keakurasian laporan WSJ.

"Biar jelas, laporan itu salah. AS tak mempertimbangkan mengirim tambahan 14.000 pasukan ke Timur Tengah," kata Juru Bicara Pentagon Alyssa Farah, dikutip dari AFP, Kamis (5/12/2019).

Komandan Komando Pusat AS Kenneth McKenzie, dalam konferensi pertahanan di Manama, Bahrain, pada 23 November, mengatakan, sumber daya yang ada milik AS tak mungkin melindungi seluruh wilayah Timur Tengah.

"Ada banyak wilayah air untuk dilindungi. Sederhananya, kami tidak punya cukup sumber untuk berada di tempat yang kami inginkan dalam jumlah yang sesuai setiap saat," katanya, saat itu.

Namun McKenzie menolak kritikan bahwa AS melepas diri dari Timur Tengah.

"Kami memiliki kapal induk di panggung, kami telah memperkuat Arab Saudi. Jadi saya tidak yakin, apakah akan setuju dengan narasi pengabaian atau narasi menjauh," ujarnya.

Menurut dia, AS memiliki prioritas dalam hal pertahanan dan Timur Tengah mungkin bukan yang paling utama. Namun dia menegaskan kawasan itu sangat penting.

"Saya pikir itu tetap merupakan hal yang sangat penting bagi Amerika Serikat," tuturnya.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut