AS Terbangkan Lagi Drone Pengintai di Atas Laut Hitam
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) kembali menerbangkan drone pengintainya di atas Laut Hitam pasca-pencegatan oleh jet tempur Rusia. Pentagon berulang kali menekankan, insiden tersebut tidak akan menghentikan Washington untuk menerbangkan misi serupa.
RQ-4 Global Hawk menerbangkan misi ke wilayah tersebut pada Jumat (17/3/2023). Itu menjadi penerbangan drone pertama sejak insiden hari Selasa (14/3/2023).
Jatuhnya drone MQ-9 AS pada Selasa merupakan insiden langsung pertama AS-Rusia sejak perang Ukraina dimulai. Insiden tersebut memperburuk hubungan antara Washington dan Moskow yang sudah tegang.
Rusia membantah tuduhan AS dua jet tempur Su-27 bertindak sembrono di sekitar pesawat tak berawak AS. Rusia juga menyalahkan 'manuver tajam' yang dilakukan drone sehingga terjadilah kecelakaan itu.
Namun, Pentagon merilis sebuah video pada Kamis (16/3/2023) yang menunjukkan jet tempur Su-27 Rusia datang sangat dekat dengan pesawat tak berawak itu. Pesawat membuang bahan bakar di dekatnya, yang menurut pejabat AS adalah upaya nyata untuk merusak pesawat Amerika saat terbang.
Video itu juga menunjukkan hilangnya rekaman setelah manuver dekat pesawat Rusia lainnya. Menurut Pentagon, itu diakibatkan oleh jet Rusia yang bertabrakan dengan pesawat tak berawak.
Video diakhiri dengan gambar baling-baling drone yang rusak. Menurut Pentagion, itu disebabkan oleh tabrakan yang membuat pesawat tidak dapat dioperasikan dan jatuh ke perairan dalam.
Insiden di perairan internasional meningkatkan risiko konfrontasi langsung antara AS dan Rusia atas Ukraina.
Editor: Umaya Khusniah