Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Rusia Gempur Ukraina Jelang Pertemuan Trump-Zelensky, Kyiv Gelap Gulita
Advertisement . Scroll to see content

AS Terus Rayu India Agar Satu Frekuensi dengan Barat untuk Mengutuk Rusia

Selasa, 22 Maret 2022 - 20:40:00 WIB
AS Terus Rayu India Agar Satu Frekuensi dengan Barat untuk Mengutuk Rusia
Seorang warga India membentangkan bendera negaranya (ilustrasi). (Foto: Dok. 2019)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id – AS terus merayu India agar mau mengikuti cara Barat dalam menyikapi serangan Rusia ke Ukraina. Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik, Victoria Nuland mengatakan, India harus bergabung dengan "negara-negara demokrasi lain" untuk mengutuk tindakan Moskow tersebut. 

“Demokrasi perlu berdiri bersama dan mengembangkan posisi mereka vis-a-vis Rusia, karena pilihan (Presiden Vladimir) Putin telah dibuat (untuk menyerang Ukraina). Demokrasi harus berdiri melawan otokrasi seperti Rusia dan China,” kata Nuland dalam sebuah wawancara dengan NDTV, di sela-sela kunjungannya ke India, Selasa (22/3/2022).

Menurut Nuland, Washington DC dapat membantu New Delhi lebih banyak ketika India terus mengembangkan posisinya sebagai mitra Barat.

Untuk diketahui, Rusia adalah pemasok perangkat keras militer terbesar bagi India. Di samping itu, Moskow juga menjadi sekutu lama India di era Perang Dingin. 

Karenanya, wajar bila New Delhi terus berupaya untuk menyeimbangkan hubungannya dengan Rusia dan Barat, bahkan di tengah krisis yang terjadi di Ukraina seperti sekarang.

“Kami tahu tentang hubungan bersejarah dan hubungan pertahanan antara India dan Rusia pada saat AS tidak siap untuk memiliki hubungan semacam itu. Tetapi waktu telah berubah sekarang,” ucap Nuland.

“(Situasinya) sudah berubah dalam hal kesediaan AS dan Eropa untuk menjadi mitra pertahanan dan keamanan yang kuat dengan India. Kami melakukan lebih banyak hal bersama-sama di Indo-Pasifik. Tetapi waktu juga telah berubah dalam hal tingkat kebrutalan dan pelanggaran hukum humaniter internasional yang kami lihat,” ucap diplomat AS itu.

Dia menambahkan, Amerika Serikat juga membuka peluang lain bagi India untuk mendapatkan apa yang dibutuhkan New Delhi, termasuk peralatan di era Uni Soviet.

“Kami telah mendukung sumber kebutuhan keamanan untuk Ukraina bersama dengan sekutu kami termasuk peralatan era Soviet, dan itu adalah hal-hal yang dapat kami lakukan dengan India karena terus mengembangkan posisinya,” kata dia.

Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina sejak 24 Februari lalu, setelah Republik Rakyat Donetsk (DPR) dan Republik Rakyat Luhansk (LPR) meminta bantuan Moskow untuk mempertahankan diri melawan pasukan Kiev.  DPR dan LPR adalah dua wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina.

Rusia mengatakan, tujuan dari operasi khusus di Ukraina adalah untuk demiliterisasi dan “denazifikasi” negara tentangganya itu. Hanya infrastruktur militer yang menjadi sasaran serangan tentaranya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut