Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Horor! Jet Tempur India Jatuh dan Meledak saat Aksi Aerobatik di Dubai Airshow
Advertisement . Scroll to see content

AS Tolak Jual Jet Tempur Siluman F-35 ke Thailand, Kenapa?

Kamis, 25 Mei 2023 - 16:45:00 WIB
AS Tolak Jual Jet Tempur Siluman F-35 ke Thailand, Kenapa?
Amerika Serikat menolak untuk menjual jet tempur F-35 ke Thailand (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

BANGKOK, iNews.id - Thailand dipastikan tak akan mendapat jatah jet tempur siluman F-35 dari Amerika Serikat (AS). Angkatan Udara (AU) Thailand memastikan permintaannya ditolak pemerintah AS terkait alasan pelatihan dan persyaratan teknis.

Negeri Gajah Putih pada tahun lalu menganggarkan 13,8 miliar baht atau sekitar Rp6 triliun untuk membeli F-35. Jet tempur itu disiapkan untuk menggantikan pesawat F-5 dan F-16 yang sudah tua. Sebagai langkah awal, Thailand berharap bisa mendapat delapan unit F-35A dari AS.

Juru bicara AU Thailand Prapas Sorchaidee mengatakan, ada beberapa syarat yang diberikan AS untuk penjualan jet tempur generasi kelima buatan Lockheed Martin itu. Syarat-syarat tersebut di antaranya waktu, persyaratan teknis, dan kompatibilitas pemeliharaan. Masalahnya Thailand tak bisa memenuhi semua persyaratan tersebut sehingga AS tidak bisa melepasnya. 

Namun, lanjut Prapas, AS menawarkan jet tempur lain seperti F-15 dan F-16 yang telah di-upgrade. AS bisa menyediakan dua model itu lebih cepat.

Jet tempur F-35 dianggap sebagai pesawat sensitif sehingga AS hanya menjual ke negara-negara sekutu dekat. Di Asia Tenggara, Singapura satu-satunya yang sudah mendapatkan pesawat siluman ini.

Thailand saat ini mengoperasikan 12 unit jet tempur JAS-39 Gripen buatan Swedia selain beberapa model pesawat buatan AS.

Militer Thailand menggunakan pesawat militer buata AS sejak Perang Vietnam. Bahkan pangkalannya menampung personel AU dan AL AS. Namun hubungan hangat di masa lalu terganggu oleh kudeta militer Thailand terhadap pemerintah terpilih pada 2006 dan 2014.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut