Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Bakal Berikan Bansos Rp33 Juta ke Setiap Warga AS, Bisa untuk Meringankan Pajak
Advertisement . Scroll to see content

AS Tuduh Iran Terlibat Serangan terhadap Kapal Dagang di Laut Merah

Sabtu, 23 Desember 2023 - 12:45:00 WIB
AS Tuduh Iran Terlibat Serangan terhadap Kapal Dagang di Laut Merah
Gedung Putih, Istana Presiden AS yang berada di Washington DC (ilustrasi). (Foto: iNews/Dok.)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON DC, iNews.id Amerika Serikat menuduh Iran terlibat dalam perencanaan operasi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah. Tudingan itu disampaikan oleh Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Adrienne Watson, akhir pekan ini.

“Kami tahu bahwa Iran sangat terlibat dalam perencanaan operasi terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah,” ungkap Watson dalam sebuah pernyataan yang diperoleh kantor berita Sputnik, Jumat (22/12/2023). 

“Hal ini konsisten dengan dukungan material jangka panjang Iran dan dorongan terhadap tindakan destabilisasi (merusak ketertiban) oleh Houthi di kawasan,” ujarnya.

Watson mengatakan, sejak 2015, Iran telah mentransfer sistem senjata canggih ke kelompok pemberontak Houthi di Yaman. Beberapa di antaranya berupa drone pengintai dan penyerang, Land Attack Cruise Missiles (LACM), dan rudal balistik yang telah digunakan dalam serangan terhadap sejumlah kapal dagang di Laut Merah, akhir-akhir ini.

Sementara Iran menepis tuduhan negara-negara Barat tentang dugaan keterlibatan Teheran dalam serangan Houthi terhadap kapal dagang di kawasan perairan Timur Tengah itu. Iran menegaskan, semua kelompok perlawanan di Timur Tengah seperti Houthi, tidak menerima instruksi apa pun dari Iran.

Kelompok Houthi—yang memiliki nama asli Ansar Allah—sudah  beberapa kali menyerang kapal-kapal komersial yang memiliki kaitan dengan Israel dengan drone dan rudal. Serangan itu mereka lakukan sebagai bentuk dukungan kepada warga Palestina yang dikepung Israel di Jalur Gaza. 

Tindakan Houhti tersebut memaksa pengirim barang untuk mengubah arah dan mengambil rute yang lebih panjang di sekitar ujung selatan Afrika.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut