ASEAN Tegaskan Myanmar Masih Bagian Keluarga meski Tak Diikutsertakan dalam KTT
BANDAR SERI BEGAWAN, iNews.id - ASEAN menegaskan Myanmar masih bagian dari keluarga perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara. Pernyataan itu disampaikan di hari terakhir KTT ASEAN pada Kamis (28/10/2021).
"Myanmar merupakan bagian integral dari keluarga ASEAN dan keanggotaan mereka tidak dipertanyakan. ASEAN akan selalu ada untuk Myanmar dan kami terus menawarkan bantuan melalui implementasi konsensus lima poin," kata Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah, selaku pemimpin ASEAN, dikutip dari Reuters, Jumat (29/10/2021).
Konsensus lima poin tersebut merupakan hasil dari pertemuan darurat ASEAN dengan pemimpin junta Myanmar Min Aung Hlaing pada April lalu di Jakarta. Myanmar belum memenuhi lima poin tuntutan itu sehingga tak diikutserakan dalam KTT ASEAN.
Lima poin konsensus itu di antaranya berkomitmen untuk mengakhiri permusuhan, memulai dialog dan memfasilitasi bantuan kemanusiaan, serta mediasi oleh utusan khusus ASEAN.
"Untuk pertemuan ini, kami memberi Myanmar ruang sambil memegang teguh prinsip-prinsip yang diabadikan dalam Piagam ASEAN, termasuk prinsip non-intervensi," kata Sultan.
Kamboja, selaku pemimpin ASEAN 2022, akan terus menekan Myanmar untuk tetap pada kesepakatannya. Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn memperingatkan bahwa negara itu berada di ambang perang saudara.
Berbicara terpisah, Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah belum bisa memastikan apakah Myanmar akan diikutsertakan kembali dalam pertemuan-pertemuan ASEAN selanjutnya.
"Itulah pertanyaan 1 juta dolar yang tidak bisa saya jawab," ujarnya, saat ditanya wartawan di Kuala Lumpur soal nasib Myanmar.
Selain memnahas Myanamr, di hari terakhir KTT, ASEAN sepakat meningkatkan hubungannya dengan China yakni melalui kemitraan strategis komprehensif. Sehari sebelumnya pakta serupa juga disepakati antara ASEAN dengan Australia.
Editor: Anton Suhartono