Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Diduga Depresi, Pemuda di Semarang Nekat Bakar Rumah Orang Tua
Advertisement . Scroll to see content

Asrama Sekolah Terbakar Tewaskan 20 Orang, Diduga Disengaja

Selasa, 23 Mei 2023 - 10:29:00 WIB
Asrama Sekolah Terbakar Tewaskan 20 Orang, Diduga Disengaja
Kebakaran hebat yang melanda asrama sekolah di Guyana diduga sengaja. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

GEORGETOWN, iNews.id - Kebakaran hebat yang melanda asrama sekolah di Guyana diduga sengaja. Presiden Guyana Irfaan Ali memutuskan tiga hari berkabung.  

Polisi dan dinas pemadam kebakaran Guyana pada Senin (22/5/2023) mengatakan, penyelidikan awal menunjukkan ada yang berniat jahat membakar bangunan tersebut.

"Penyelidikan awal menunjukkan bahwa itu diatur dengan niat jahat dan penyelidikan kami berlanjut," kata komisaris polisi Clifton Hicken dalam konferensi pers.

Dia juga menambahkan, analisis DNA diperlukan untuk mengidentifikasi 13 korban. Hal itu akan dilakukan secepatnya.

Sebelumnya, kebakaran hebat melanda asrama Sekolah Menengah Mahdia di Guyana. Setidaknya 20 orang tewas dalam musibah di negara Amerika Selatan tersebut. Polisi mengatakan seorang siswa terbangun oleh teriakan. Dia lantas menyaksikan kebakaran di kamar mandi asrama.

"Lima pesawat telah lepas landas ke Mahdia untuk membantu pejabat kesehatan wilayah dengan pasokan medis tambahan dan evakuasi," bunyi pernyataan pemerintah, dikutip dari Reuters.

Direktur departemen komunikasi kepolisian, Mark Ramotar mengatakan, sebagian besar dari korban tewa merupakan pribumi.

 “Asrama biasanya menampung mahasiswa dari komunitas pribumi,” katanya.

Korban termuda adalah bocah laki-laki berusia lima tahun, putra pengurus asrama.

Semua korban lainnya adalah perempuan. Menurut daftar dari Kementerian Pendidikan, beberapa saudara kandung dan setidaknya sepasang anak kembar tewas.

Presiden Irfaan Ali, yang bertemu dengan beberapa orang tua korban setelah mengunjungi rumah sakit Mahdia mengatakan dalam sebuah pernyataan, negara akan mengadakan tiga hari berkabung. Keluarga korban juga diberikan konseling dan dukungan lainnya.

"Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan rasa sakit yang dialami saudara-saudari kita ini. Ini adalah rasa sakit yang harus kita pikul sebagai bangsa dan sebagai keluarga," katanya.

Perdana Menteri Mark Philips dan Menteri Pendidikan Priya Manickchand juga mengunjungi lokasi kebakaran tersebut.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut