Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Filipina Bantah Pelaku Penembakan Komunitas Yahudi di Australia Berlatih di Mindanao
Advertisement . Scroll to see content

Australia Bangun Kapal Selam Nuklir, Begini Tanggapan China

Jumat, 17 September 2021 - 05:44:00 WIB
Australia Bangun Kapal Selam Nuklir, Begini Tanggapan China
Kapal selam. (Foto: Pixabay)
Advertisement . Scroll to see content

BEIJING, iNews.id - China menilai pakta keamanan AUKUS antara Australia, Amerika Serikat (AS) dan Inggris dapat merusak perdamaian regional. 

"Keputusan AS dan Inggris untuk mengekspor teknologi kapal selam nuklir ke Australia membuktikan mereka menunjukkan ekspor nuklir untuk keuntungan geopolitik. Ini sangat tidak bertanggung jawab," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China,  Zhao Lijian. 

Lijian menambahkan, kesepakatan AUKUS yang memasok Australia dengan kapal selam nuklir sangat merusak perdamaian dan stabilitas regional. Hal itu juga memicu perlombaan senjata dan merusak perjanjian non-proliferasi. 

China berjanji akan mengikuti perkembangan kesepakatan AUKUS. Hubungan bilateral antara Beijing dan Australia telah menurun sejak negara kangguru bergabung dengan Barat untuk menyelidiki asal mula pandemi Covid-19.

“Jika Australia sebagai penandatangan non-senjata nuklir dari perjanjian non-proliferasi dan Perjanjian Zona Bebas Nuklir Pasifik Selatan mengimpor teknologi kapal selam nuklir, negara tetangga dan masyarakat internasional memiliki alasan untuk mempertanyakan ketulusannya dalam memenuhi perjanjian tersebut,” katanya.

Australia mendapat warisan teknologi dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris untuk membangun kapal selam bertenaga nuklir. Kerja sama ini disepakati di tengah meningkatnya ancaman dan pengaruh China di Indo-Pasifik.

AS, Inggris, dan Australia mengumumkan kerja sama keamanan Indo-Pasifik, Rabu (15/9/2021). Di bawah kemitraan itu, Presiden Joe Biden, Perdana Menteri Boris Johnson, dan Perdana Menteri Scott Morrison, menyepakati alih teknologi dan kemampuan kepada Australia untuk membuat kapal selam bertenaga nuklir.

"Kami menyadari pentingnya memastikan perdamaian dan stabilitas di Indo-Pasifik dalam jangka panjang. Kita harus mampu mengatasi, baik lingkungan strategis saat ini di kawasan dan bagaimana hal itu dapat berkembang, karena masa depan negara kita, bahkan dunia, bergantung pada Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, yang harus bertahan dan berkembang dalam beberapa dekade mendatang,"kata Biden, dalam keterangan bersama, dikutip dari Reuters, Kamis (16/9/2021).

Ketiganya mengatakan, armada Australia yang belum dibuat akan didukung oleh reaktor nuklir dan akan dipersenjatai dengan amunisi konvensional.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut