Australia Desak Militer Myanmar Bebaskan Ekonom Penasihat Aung San Suu Kyi
CANBERRA, iNews.id - Australia mendesak Myanmar membebaskan ahli ekonomi Australia yang ditahan. Sebelumnya, Australia tak bisa mendapat akses ke dalam sidangnya yang digelar September lalu.
Profesor ekonomi, Sean Turnell ditahan oleh militer Myanmar selama setahun terakhir. Dia merupakan penasihat Aung San Suu Kyi ketika dia ditangkap Februari lalu.
Desakan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Australia, Marise Payne pada Minggu (6/2/2022).
"Penahanan Profesor Turnell tidak adil. Kami menolak tuduhan terhadapnya. Kami sekali lagi menyerukan pembebasan segera Profesor Turnell," kata Payne dalam sebuah pernyataan.
Ekonom Australia didakwa telah melanggar undang-undang rahasia resmi Myanmar. Dia menghadapi hukuman maksimum 14 tahun penjara jika terbukti bersalah.
Kelompok hak asasi manusia telah menyuarakan keprihatinan tentang penuntutan Prof Turnell, terutama setelah Kedutaan Besar Australia ditolak aksesnya ke sidang pengadilan pada bulan September.
"Konsisten dengan standar dasar keadilan dan transparansi, kami berharap Profesor Turnell memiliki akses tanpa hambatan ke pengacaranya, dan pejabat Australia dapat mengamati proses pengadilannya," kata Payne.
Prof Turnell sedang dalam wawancara telepon dengan BBC ketika dia ditahan setelah kudeta.
"Saya baru saja ditahan saat ini, dan mungkin didakwa dengan sesuatu. Saya tidak tahu apa itu; bisa apa saja, tentu saja," kata Prof Turnell kepada penyiar saat itu.
Bulan lalu, koalisi organisasi non-pemerintah, termasuk Human Rights Watch dan Dewan Pengungsi Australia, meminta pemerintah Australia untuk menjatuhkan sanksi yang ditargetkan kepada para pemimpin militer Myanmar.
Kudeta di Myanmar telah memicu protes massal dan tindakan keras militer berdarah. Lebih dari 1.500 warga sipil tewas dan hampir 12.000 lainnya ditangkap pada 4 Februari.
Editor: Umaya Khusniah