Awali Tahun Baru, Presiden Taiwan Beri Pesan Begini ke China
TAIPEI, iNews.id – Presiden Taiwan Tsai Ing Wen mengawali tahun baru ini dengan sebuah pesan untuk China. Pesan itu antara lain menegaskan bahwa konflik militer bukanlah jawaban atas masalah kedua negara.
“Kita harus mengingatkan pihak berwenang Beijing untuk tidak salah menilai situasi dan untuk mencegah ekspansi internal ‘petualangan militer’,” kata Tsai dalam pidato Tahun Baru pada Sabtu (1/1/2022) yang disiarkan langsung di Facebook.
Beijing mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai bagian dari wilayah RRC. Dalam dua tahun terakhir, negara komunis itu pun telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik untuk menegaskan klaim kedaulatannya atas Taiwan.
Sehari sebelumnya, Presiden China Xi Jinping dalam pidato Tahun Baru-nya mengklaim bahwa penyatuan lengkap “tanah air” sudah menjadi aspirasi rakyat di kedua sisi Selat Taiwan (maksudnya China daratan dan Taiwan).
Sementara, Taiwan menyatakan diri sebagai negara merdeka. Taipei juga telah berulang kali bersumpah untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasinya dari ancaman Beijing.
“Militer jelas bukan pilihan untuk menyelesaikan perselisihan lintas selat. Konflik militer akan berdampak pada stabilitas ekonomi,” kata Tsai.
“Kedua pihak kita (China dan Taiwan) bersama-sama memikul tanggung jawab untuk menjaga perdamaian dan stabilitas regional,” ucapnya.
Konflik China-Taiwan makin meruncing tahun ini ketika Beijing meningkatkan intensitas serbuan pesawat militernya di zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) Taiwan.
Tsai menegaskan, negaranya tidak akan pernah menyerah saat menghadapi tekanan. Taiwan juga tidak akan terburu-buru maju saat menerima dukungan dari pihak mana pun.
Tsai berpendapat, untuk meredakan ketegangan di kawasan itu, baik Taipei maupun Beijing harus bekerja keras untuk menjaga mata pencaharian masyarakat dan menenangkan hati rakyat. Hal itu penting dilakukan guna menemukan solusi damai untuk masalah bersama.
“Kami akan memegang teguh kedaulatan kami, menjunjung tinggi nilai-nilai kebebasan dan demokrasi, mempertahankan kedaulatan wilayah dan keamanan nasional, serta menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.”
Editor: Ahmad Islamy Jamil