Ayah dan Anak Pewaris Takhta Kekaisaran Jepang Tak Boleh Naik Pesawat yang Sama
TOKYO, iNews.id - Dua pewaris takhta kekaisaran Jepang, yakni pasangan ayah dan anak Pangeran Fumihito dan Pangeran Hisashito, harus terbang menggunakan pesawat berbeda ke tujuan yang sama. Keduanya akan berlibur musim panas di Bhutan pada Agustus.
Fumihito merupakan putra mahkota, sosok yang akan menggantikan kaisar yang kini menjabat, Naruhito. Sementara Hisahito, berusia 12 tahun, adalah pewaris takhta selanjutnya.
Sumber di Rumah Tangga Kekaisaran Jepang mengungkap, pelarangan bagi keduanya untuk terbang dalam satu pesawat berlaku setelah penobatan Naruhito sebagai kaisar pada 1 Mei lalu.
Pasalnya, status Fumihito dan Hisahito otomatis naik begitu Naruhito dinobatkan menjadi kaisar, masing-masing sebagai putra mahkota dan pewaris kedua. Naruhito naik menggantikan ayahnya Akihito yang mengundurkan diri karena alasan kesehatan.
Sumber tersebut menambahkan, alasan mengapa pasangan ayah dan anak tersebut harus menggunakan pesawat berbeda untuk melindungi garis keturunan penerus kekaisaran. Ini sebagai antisipasi dari kemungkinan terburuk, seperti jika pesawat mengalami kecelakaan. Fumihito akan terbang sendiri, sedangkan Hisahito bersama ibunya, Putri Kiko.
Aturan di Jepang hanya membolehkan laki-laki yang menjadi kaisar.
Ini merupakan perjalanan luar negeri pertama bagi Hisahito, satu-satunya cucu laki-laki mantan Kaisar Akihito.
Keluarga akan menghabiskan waktu 10 hari pada pertengahan Agustus di Bhutan. Negara di Asia Selatan itu dipilih agar Hisahito dapat mempelajari budaya Bhutan.
Keluarga kekaisaran Jepang dan kerajaan Bhutan menjalin hubungan persahabatan sejak kedua negara menjalin hubungan diplomatik pada 1986.
Editor: Anton Suhartono