Azerbaijan Rebut Kota Kunci Karabakh dari Armenia

BAKU, iNews.id – Pasukan Azerbaijan berhasil merebut Kota Shusha di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan oleh Armenia. Kota itu menjadi salah satu kota kunci di Karabakh.

Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev mengatakan, direbutnya kembali Kota Shusha akan menjadi kemenangan strategis utama pasukannya atas kelompok separatis Armenia di kawasan itu.

Hotel Jepang Tolak Reservasi dari Warga Israel karena Tindakan pada Rakyat Palestina

“Dengan sangat bangga dan gembira, saya mengabarkan kepada Anda bahwa Kota Shusha telah dibebaskan,” kata Aliyev dalam pidato yang disiarkan televisi kepada rakyatnya, Minggu (8/11/2020), dikutip kembali AFP.

Dia mengatakan, tanggal 8 November akan tercatat dalam sejarah rakyat Azerbaijan sebagai hari “kembalinya kita ke Shusha”. Kota Shusha dan daerah sekitarnya telah menjadi medan pertempuran sengit dalam beberapa hari terakhir, ketika Azerbaijan berusaha menegakkan kembali kedaulatannya di di Nagorno-Karabakh.

Perang Nagorno-Karabakh, Presiden Azerbaijan Aliyev: Rusia Tak Punya Alasan Ikut Campur

Belum ada respons dari Armenia terkait pernyataan Aliyev itu. Akan tetapi, para pejabat di Yerevan sebelumnya telah mengonfirmasi bahwa memang ada pertempuran sengit di sekitar Shusha.

“Sepanjang malam, pertempuran paling ganas telah terjadi di sekitar Shusha,” kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Armenia, Shushan Stepanyan, di Twitter.

Rusia Bersedia Bantu Armenia Perang dengan Azerbaijan, tapi Ini Syaratnya

Sesaat sebelum pengumuman Aliyev, Pemerintah Armenia mengatakan di Twitter bahwa pertempuran sengit dan menentukan terus berlanjut untuk Shusha.

Kota Shusha terletak di puncak bukit, hanya berjarak 15 kilometer dari kota utama Karabakh, Stepanakert. Kota itu juga berada di jalan utama yang menghubungkan Stepnakert dengan wilayah Armenia—negara yang berkomplot dengan para separatis untuk memisahkan Karabakh dari Azerbaijan.

Bentrokan pecah pada akhir September antara Azerbaijan dan kelompok separatis yang didukung Armenia untuk menguasai Karabakh. Perebutan Karabakh menjadi salah satu pemicu konflik antara Azerbaijan dan Armenia, sejak runtuhnya Uni Soviet pada 1900-an lalu.

Gejolak baru-baru ini menjadi yang terburuk dalam beberapa dekade, menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk warga sipil, meskipun jumlah korban tewas diyakini jauh lebih tinggi.

Editor: Ahmad Islamy Jamil