Badai Salju Hari Kedua Lumpuhkan Transportasi Tokyo, 180 Orang Luka
TOKYO, iNews.id - Badai salju di Tokyo, Jepang, berlanjut Selasa (23/1/2018). Puluhan ribu orang tak bisa beraktivitas karena sarana transportasi lumpuh.
Selain itu ratusan orang mengalami luka akibat terpeleset atau terjatuh di jalan serta kecelakaan lalu lintas.
Otoritas pemantau cuaca Jepang melaporkan, ketinggian salju di Tokyo hari ini mencapai 23 sentimeter, padahal kemarin hanya 6-9 cm. Ini merupakan badai salju terparah sejak Februari 2014.
Cuaca ekstrem pada Senin malam membuat jutaan warga sulit kembali ke rumah karena lumpuhnya transportasi. Mereka sebenarnya sudah pulang lebih awal, namun karena perjalanan kereta terganggu, kepadatan di stasiun-stasiun tak bisa terhindarkan.
Bahkan, mobil yang hendak pulang kerja pada Senin malam hingga Selasa pagi belum sampai ke rumah karena terjebak salju. Panjang antrean mobil mencapai 10 km.
Berdasarkan catatan kepolisian Tokyo, sebagaimana disiarkan stasiun televisi NHK, selama dua hari badai salju, setidaknya 180 orang mengalami luka ringan serta terjadi 700 kasus kecelakaan lalu lintas.
Puluhan penerbangan domestik dan luar negeri di Bandara Narita juga terdampak. Sejak Senin malam sekitar 9.000 penumpang terjebak di bandara karena pesawat delay. Namun pengelola bandara menyiapkan sleeping bag, air, dan makanan kecil bagi penumpang.
“Saya berencana mengunjungi Amerika Serikat setelah lulus dari universitas, tapi penerbangan saya dibatalkan. Kenapa harus hari ini?” kata seorang penunmpang perempuan.
Sementara itu suhu di Tokyo sudah di bawah 0 derajat Celisus. Bahkan otoritas memprediksi suhu terendah akan mencapai -6 derajat Celisius pada Rabu 24 Januari.
“Ini sangat jarang suhu di bawah 0 selama beberapa hari di Tokyo. Kondisi ini akan membuat salju menjadi beku,” ujar seorang pejabat otoritas cuaca, Kenji Okada.
Editor: Anton Suhartono