Badan Transportasi AS Bakal Ikut Selidiki Kecelakaan Lion Air JT 610
JAKARTA, iNews.id - Kecelakaan Lion Air JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10/2018), menjadi perhatian produsen pesawat tersebut, Boeing.
Perusahaan yang berbasis di Chicago, Illinois, Amerika Serikat (AS) itu memantau terus perkembangan jatuhnya pesawat jenis Boeing 737 Max 8 secara dekat dan siap memberikan bantuan untuk menyelidiki penyebab kecelakaan.
"Boeing siap memberikan bantuan teknis untuk menyelidiki penyebab kecelakaan," demikian pernyataan Boeing, seperti dikutip dari Reuters.
Ditambahkan, sesuai dengan aturan internasional, Boeing tak bisa memberikan keterangan terkait jatuhnya pesawat. Semua pernyataan harus keluar dari Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Masih di bawah aturan internasional, Badan Keselamatan Transportasi Amerika Serikat (NTSB) juga turut menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat yang mengangkut 188 orang itu. Hal ini dilkarenakan Boeing merupakan perusahaan AS.
Selain itu, perusahaan yang memasok mesin untuk Boeing 737 Max 8, yakni CFM International juga akan dilibatkan. Perusahaan ini merupakan patungan AS-Prancis yakni General Electric dan Safran.
Kecelakaan ini merupakan yang pertama melibatkan Boeing 737 Max, pesawat versi terbaru yang lebih efisien bahan bakar milik pabrikan.
Berdasarkan data dari Flightradar24, pesawat sudah mengalami kejanggalan dua menit setelah lepas landas atau saat berada di ketinggian 2.000 kaki (610 meter). Pesawat lepas landas sekitar pukul 06.20 WIB.
Setelah itu pesawat turun lebih dari 152 meter dan membelok ke kiri sebelum naik lagi ke ketinggian 1.524 meter. Di ketinggian itu pesawat bertahan. Posisi terakhir pesawat tercatat di sekitar 15 kilometer utara Karawang.
Editor: Anton Suhartono