Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sosok Pangeran Andrew Lepas Gelar Bangsawan Inggris: Dari Perwira AL hingga Dijuluki Playboy
Advertisement . Scroll to see content

Bagaimana Nasib Pangeran Andrew Setelah Lepas Gelar Bangsawan Inggris Duke of York?

Sabtu, 18 Oktober 2025 - 11:35:00 WIB
Bagaimana Nasib Pangeran Andrew Setelah Lepas Gelar Bangsawan Inggris Duke of York?
Pangeran Andrew menghadapi masa depan suram setelah melepas gelar kebangsawanan Inggris, Duke of York (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Pangeran Andrew kini menghadapi masa depan suram di tengah keluarga kerajaan Inggris setelah melepaskan gelar kebangsawanan Duke of York. Keputusan tersebut menandai titik terendah dalam hidup adik Raja Charles III, yang reputasinya hancur akibat hubungannya dengan mendiang predator seks anak, Jeffrey Epstein.

Meski secara hukum Andrew masih berstatus sebagai pangeran, dia kini kehilangan hampir seluruh gelar kehormatan, jabatan resmi, serta dukungan publik yang dulu menyertainya. Pertanyaan besar pun muncul, bagaimana nasib Pangeran Andrew setelah ini?

Tak Lagi Jadi Bagian dari Kehidupan Kerajaan

Setelah keputusannya mengundurkan diri dari penggunaan gelar Duke of York, Andrew dipastikan tidak lagi memiliki peran aktif di lingkungan monarki Inggris. Sebagian besar gelar kehormatan dan tugas kerajaan sudah dicabut sejak 2022, termasuk Knight Grand Cross of the Royal Victorian Order (GCVO) dan statusnya sebagai Royal Knight Companion of the Most Noble Order of the Garter.

Langkah terbaru ini mempertegas bahwa dia telah tersingkir dari lingkaran dalam keluarga kerajaan. 

“Tuduhan yang terus berlanjut terhadap saya mengalihkan perhatian dari tugas Raja dan keluarga kerajaan,” ujar Andrew, dalam pernyataannya.

Meski begitu, status duke secara hukum tetap melekat karena hanya bisa dicabut melalui Undang-Undang Parlemen. Namun, Andrew tidak lagi dapat menggunakannya secara resmi atau publik.

Hidup Terisolasi di Royal Lodge

Kini, Andrew menjalani kehidupan tertutup di kediamannya, Royal Lodge, di Windsor Great Park, rumah besar dua lantai yang pernah dia tinggali bersama mantan istrinya, Sarah Ferguson.

Menurut laporan media Inggris, dia jarang terlihat di acara publik dan memilih menghindari sorotan. Kehidupannya banyak dihabiskan untuk kegiatan pribadi, seperti menunggang kuda, berkebun, dan menerima sedikit tamu dari kalangan terdekat.

Sumber kerajaan menyebut Andrew masih mengandalkan dukungan finansial dari Raja Charles, meskipun jumlah dan bentuknya kini lebih terbatas dibanding masa lalu.

Dihantui Skandal Epstein

Keputusan Andrew melepas gelar kebangsawanan tak lepas dari bayang-bayang skandal seksual yang mengguncang reputasinya sejak 2019. Hubungannya dengan Jeffrey Epstein, miliarder AS yang menjadi pedagang seks anak-anak, menimbulkan kemarahan publik dan memicu tekanan besar terhadap kerajaan.

Salah satu korban Epstein, Virginia Roberts Giuffre, menuduh Andrew telah berhubungan seks dengannya saat dia masih berusia 17 tahun. Tuduhan ini sempat dibantah Andrew, namun kasusnya diselesaikan di luar pengadilan pada 2022 dengan kompensasi besar yang tidak diungkapkan.

Giuffre meninggal dunia pada April 2025 akibat bunuh diri. Mkematiannya, dia menulis memoar yang kembali menyinggung dugaan hubungan dengan sang pangeran. Publikasi buku tersebut memicu gelombang kritik baru dan mempercepat keputusan Andrew untuk menyerahkan gelar kebangsawanan.

Upaya Membersihkan Nama yang Sulit Dilakukan

Meski berulang kali menyatakan tidak bersalah, upaya Andrew untuk memulihkan reputasinya tampak semakin sulit. Dia tak lagi mendapat tempat dalam agenda kerajaan, dan hubungan publiknya nyaris tidak bisa dipulihkan.

Beberapa pengamat kerajaan bahkan menyebut Andrew kini menjadi “anggota tak resmi” monarki Inggris, tetap memiliki darah biru, tetapi tak lagi diakui dalam kehidupan publik kerajaan.

“Tanpa jabatan, tanpa kehormatan, dan tanpa dukungan publik, Andrew kini hanya bayangan dari dirinya yang dulu,” tulis analis kerajaan dari surat kabar The Guardian.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut