Bagaimana Nasib Uranium Iran Setelah Dibom AS? Ini Komentar Bos IAEA

WASHINGTON, iNews.id - Bos Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi mengomentari spekulasi soal kemungkinan Iran memindahkan uraniumnya dari fasilitas-fasilitas nuklir sebelum serangan udara AS pada 22 Juni.

Komunitas intelijen AS dan sumber pejabat Israel menyatakan, Iran mungkin sudah memindahkan uraniumnya. Namun Presiden AS Donald Trump bersikeras membantahnya dengan alasan tidak mumgkin Iran memiliki waktu untuk memindahkannya karena serangan militernya sangat mendadak.

Baca Juga

10 Jet Tempur Tercanggih Dunia Tahun 2025, Apakah F-35 AS Masih Nomor 1?

Namun Grossi menegaskan, pemindahan uranium oleh Iran sebelum serangan berlangsung bukanlah hal mustahil, melihat dari kemampuan negara itu.

"Adalah logis untuk berasumsi mereka mengumumkan akan mengambil langkah-langkah perlindungan, ini bisa jadi bagian dari itu (memindahkan material). Namun, seperti yang saya sampaikan, kita tidak tahu di mana material ini berada atau apakah sebagian darinya diserang dalam perang 12 hari itu," kata Grossi, dalam wawancara dengan program CBS News, dikutip Senin (30/6/2025).

Baca Juga

Benarkah Iran Bikin Senjata Nuklir? Ini Jawaban Terbaru Bos IAEA

Menurut Grossi, sulit untuk memastikan nasib atau kondisi dari 400 kilogram lebih uranium yang diperkaya 60 persen milik Iran setelah serangan AS dan Israel. Pasalnya Iran telah menutup akses bagi IAEA untuk melakukan pengawasan.

Parlemen Iran pada Rabu pekan lalu mengesahkan undang-undang (UU) yang menghentikan kerja sama dengan IAEA sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Iran menuduh IAEA mebuat provokasi dalam laporan nuklirnya yang memicu serangan Israel dan AS.

Baca Juga

Bantah Klaim Trump, Bos IAEA: Iran Bisa Bikin Nuklir Lagi dalam Hitungan Bulan

Iran juga melarang masuk Grossi serta pemasangan kamera pengawas di fasilitas-fasilitas nuklirnya.

Editor: Anton Suhartono