Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Jakarta Krisis Lahan Pemakaman, Distamhut DKI: 69 dari 80 TPU Penuh
Advertisement . Scroll to see content

Bagaimana Proses Pemakaman Paus Fransiskus? Berikut Penjelasannya

Selasa, 22 April 2025 - 13:13:00 WIB
Bagaimana Proses Pemakaman Paus Fransiskus? Berikut Penjelasannya
Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu atau Minggu mendatang sesuai aturan (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Paus Fransiskus akan dimakamkan pada Sabtu atau Minggu mendatang, berdasarkan aturan. Seorang Paus akan dimakamkan empat atau lima hari setelah kematiannya.

Paus Fransiskus wafat pada Senin (21/4/2025) pukul 07.35 waktu Vatikan akibat stroke dan gagal jantung, demikian hasil pemeriksaan dokter Vatikan.

Sejak tahun 2015, Paus Fransiskus mengungkapkan keinginan untuk dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, gereja abad ke-5 di Roma, Italia. Ini berbeda dengan para pendahulunya yang dimakamkan di Basilika Santo Petrus, Vatikan.

Tidak ada Paus yang dimakamkan di Basilika Santa Maria sejak abad ke-17. Terakhir, Paus Clement IX yang dimakamkan di sana.

Proses Pemakaman Paus Fransiskus

Mengutip dari CBS News, pemakaman Paus pada awalnya melalui prosesi yang rumit, bahkan mungkin lebih kompleks dibandingkan seorang tokoh kerajaan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, prosesinya disederhanakan. Terlebih lagi Paus Fransiskus memiliki wasiat agar pemakamannya digelar secara sederhana.

1. Persiapan Jenazah

Prosesi pemakaman berlangsung dalam tiga tahap, pertama disebut perhentian. Upacara pertama berlangsung di kapel atau kediaman pribadi Paus setelah profesional medis mengesahkan kematiannya. Hal ini telah dilaksanakan pada Senin (21/4/2025) malam, termasuk mengumumkan penyebab kematian paus berusia 88 tahun itu.

Setelah jenazah disemayamkan di kapel, kardinal yang bertugas sebagai camerlengo, atau sederhananya kepala staf Paus, saat ini dijabat Kardinal Kevin Farrell, akan mengatur pemakaman. Dia juga bertugas menjalankan pemerintahan Takhta Suci Vatikan sampai Paus baru terpilih. 

Seperti telah dilakukan selama berabad-abad, camerlengo akan memanggil Paus yang telah meninggal dengan nama lengkap, pembrian kepadanya saat dibaptis saat bayi, yakni Jorge Mario Bergoglio. 
Secara tradisi, ritual lain setelah pengumuman kematian Paus adalah penghancuran cincin paus. Setiap paus mengenakan cincin yang dibuat khusus dengan ukiran gambar seorang pria sedang memancing di perahu, mengingatkan pada Injil Matius, di mana Yesus menyebut Santo Petrus sebagai "penjala manusia." 

Sang camerlengo akan mematahkan cincin Fransiskus dan menghancurkan segel menggunakan palu atau alat lain guna mencegah orang lain menggunakannya.

Selain itu kapel Paus juga akan dikunci, tidak seorang pun diizinkan memasukinya guna mencegah penjarahan.

2. Persemayaman dan Misa

Paus yang telah meninggal akan mengenakan jubah putih sederhana dan merah, kemudian ditempatkan di peti kayu sederhana. Peti kemudian dibawa ke Basilika Santo Petrus, tempat penghormatan terakhir akan berlangsung selama 3 hari.

Jenazah Paus dibaringkan di dalam peti terbuka selama periode penghormatan terakhir. Praktik sebelumnya adalah meletakkan jenazah di atas panggung tinggi yang disebut catafalque. Ini digunakan saat pemakaman Paus Benediktus XVI pada 2022. 

Namun Paus Fransiskus berwasiat agar dirinya tidak ditempatkan di catafalaque, melainkan di tempat lebih rendah menghadap para tamu.

Pada pemakaman Fransiskus, setelah penghormatan terakhir, kain putih polos akan diletakkan di atas wajah Paus saat pembaringan.

Misa pemakaman kemudian akan digelar di Basilika Santo Petrus, kemungkinan besar di dalam karena cuaca musim dingin dengan penyampaian khotbah.

Paus Fransiskus menyampaikan khotbah saat pemakaman pendahulunya yang mengundurkan diri, Paus Benediktus.

Misa akan terus diadakan untuk mengenang Paus Fransiskus selama 9 hari setelah kematiannya, periode ini disebut dengan Novendialis.

3. Pemakaman

Para Paus di masa lalu dimakamkan di beberapa tempat. Hingga disahkannya agama Kristen di Kekaisaran Romawi pada awal abad ke-4, para paus dimakamkan di katakombe di pinggiran Kota Roma.

Setelah itu, para Paus dimakamkan di sejumlah lokasi, seperti Basilika St John Lateran atau katedral resmi Roma atau gereja-gereja lain di dalam dan sekitar Roma. 

Beberapa Paus bahkan dimakamkan di Prancis selama abad ke-14 saat kepausan pindah ke perbatasan Prancis karena alasan politik.

Sebagian besar Paus dimakamkan di gua-gua di bawah Basilika Santo Petrus. Sejak pemakaman Paus Leo XIII di Basilika Santo Yohanes Lateran pada 1903, setiap Paus dimakamkan di Basilika Santo Petrus. 
Namun, Paus Fransiskus sudah mewasiatkan agar dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore.

Doa terakhir akan disampaikan disertai percikan air suci. Peti jenazah kemudian ditempatkan di lokasi terakhir di dalam gereja. Setelah itu gereja memberi kesempatan kembali bagi publik untuk berdoa dan memberikan penghormatan terakhir.

Setelah itu peti Paus Fransiskus dimakamkan di Basilika Santa Maria.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut