Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Brutal, Pemberontak Sudan Bakar Ratusan Mayat Warga Sipil untuk Hilangkan Bukti Genosida
Advertisement . Scroll to see content

Baku Tembak Pemberontak dan Tentara, 2 Pelaku Ditangkap

Selasa, 29 Maret 2022 - 10:22:00 WIB
Baku Tembak Pemberontak dan Tentara, 2 Pelaku Ditangkap
Baku tembak meletus antara kelompok pemberontak dan tentara di Republik Demokratik Kongo. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

GOMA, iNews.id - Baku tembak meletus antara kelompok pemberontak dan tentara di Republik Demokratik Kongo. Dua pemberontak berhasil ditangkap. 

Pertempuran sengit ini terjadi pada Minggu (27/3/2022) malam dan berlanjut pada Senin (28/3/2022). Kelompok pemberontak M23 menyerang pos tentara yang berada di dekat perbatasan dengan Uganda dan Rwanda

Seorang saksi mengatakan, bentrokan dimulai sekitar pukul 01:00 waktu setempat di dekat Desa Tshanzu dan Runyonyi, sekitar 50 km timur laut ibu kota Provinsi Goma,

"Kami tidak tahu siapa yang menguasai daerah itu, tapi sepertinya itu serangan serius. Pertempuran itu lebih intens daripada bentrokan sebelumnya," kata saksi mata itu kepada Reuters.

Tentara Kongo dalam konferensi pers Senin mengonfirmasi serangan itu. Dua orang dari kelompok pemberontak M23 yang didukung tentara Rwanda itu berhasil ditangkap.

Juru bicara pemerintah Rwanda, juru bicara militer dan jaksa agung tidak segera menanggapi permintaan komentar.

M23 merebut sebagian besar wilayah selama pemberontakan pada 2012 dan 2013. Para pejuang tersebut akhirnya diusir oleh pasukan Kongo dan PBB ke Uganda dan Rwanda.

Penyelidik PBB sebelumnya menuduh Rwanda dan Uganda mendukung kelompok itu. Namun pernyataan itu dibantah oleh kedua negara.

Tentara Kongo dalam sebuah pernyataan mengatakan, mereka sedang bekerja dengan cepat membangun kembali otoritas negara di Tshanzu dan Runyonyi. Kedua desa strategis itu merupakan benteng terakhir M23 sebelum diusir dari Kongo pada 2013. 

Ada upaya regional dalam beberapa tahun terakhir untuk membuat M23 didemobilisasi. Tetapi para pemimpin mengeluh tentang implementasi perjanjian damai yang lambat dan menuduh tentara Kongo mengobarkan perang melawannya.

"Organisasi kami, M23, yang telah sabar menunggu sembilan tahun untuk pelaksanaan proses perdamaian, menyesalkan opsi kekerasan yang mengerikan ini," kata juru bicara M23, Willy Ngoma dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

Seorang juru bicara M23 tidak dapat dihubungi untuk memberikan komentar pada hari Senin lalu.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut