Balas Dendam Kematian Orang Tua, Gadis Ini Bunuh 2 Tentara Taliban dengan Senapan AK-47
KABUL, iNews.id – Seorang gadis Afghanistan, Qamar Gul, menembak mati dua tentara Taliban dan melukai beberapa orang lainnya dari kelompok pemberontak itu. Peristiwa tersebut terjadi setelah sejumlah anggota Taliban menyeret orang tua gadis itu dari rumah dan membunuh keduanya karena mendukung pemerintah, kata para pejabat.
Insiden itu terjadi pekan lalu ketika gerilyawan Taliban menyerbu rumah Qamar Gul di sebuah desa di Provinsi Ghor. Para tentara pemberontak itu mencari ayahnya yang juga kepala desa setempat. Ayahnya adalah pendukung pemerintah. Itulah sebabnya orang-orang Taliban mendatangi rumahnya dan menyeret ayah Qamar ke luar rumah.
Ketika ibu Qamar berusaha menahan sang ayah, para anggota Taliban membunuh pasangan suami istri itu di luar rumah mereka.
“Qamar Gul, yang berada di dalam rumah, mengambil senjata AK47 yang dimiliki keluarga dan pertama-tama menembak mati dua pejuang Taliban yang membunuh orang tuanya, dan kemudian melukai beberapa lainnya,” ungkap kepala polisi setempat, Habiburahman Malekzada, kepada AFP, Selasa (21/7/2020).
Qamar Gul berusia antara 14 dan 16, menurut beberapa pejabat. Adalah umum bagi banyak warga Afghanistan untuk tidak menghafal usia mereka secara tepat.
Beberapa anggota Taliban lain kemudian datang untuk menyerang rumahnya. Akan tetapi, beberapa penduduk desa dan milisi propemerintah mengusir mereka setelah sempat terjadi baku tembak beberapa saat.
Pasukan keamanan Afghanistan kini telah membawa Qamar dan adik lelakinya ke tempat yang lebih aman, kata Juru Bicara Gubernur Ghor, Mohamed Aref Aber.
Sejak kejadian itu, jaringan media sosial dibanjiri dengan pujian atas tindakan “heroik” Qamar. Sebuah foto Qamar, mengenakan jilbab dan memegang senapan mesin di pangkuannya menjadi viral dalam beberapa hari terakhir.
Taliban secara rutin membunuh penduduk desa yang mereka curigai sebagai informan bagi pemerintah ataupun pasukan keamanan Afghanistan. Dalam beberapa bulan terakhir, para militan itu juga meningkatkan serangan mereka terhadap pasukan keamanan meskipun pimpinan mereka menyetujui pembicaraan damai dengan pemerintah di Kabul.
Editor: Ahmad Islamy Jamil