Bangladesh Kembali Pindahkan Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil meski Dikritik Lembaga HAM
 
                 
                DHAKA, iNews.id - Bangladesh tetap melanjutkan pemindahan pengungsi muslim Rohingya ke pulau terpencil Bhasan Char di Teluk Bengal bulan ini. Lembaga hak asasi manusia (HAM) mengkritik relokasi tersebut karena pulau itu dinilai tidak memenuhi syarat ditempati manusia.
Sekitar 1.000 pengungsi yang masuk dalam gelombang kedua akan dipindahkan ke pulau tersebut dalam beberapa hari mendatang.
 
                                Pada gelombang pertama di awal Desember lalu, Pemerintah Bangladesh merelokasi lebih dari 1.600 muslim Rohingya yang mengungsi dari Rakhine, Myanmar, sejak 2017 untuk menghindari pembunuhan dan penyiksaan oleh militer.
"Mereka akan dipindahkan ke Chittagong terlebih dulu kemudian ke Bhasan Char, bergantung dari pasang surut air," kata seorang pejabat yang mengetahui rencana ini, dikutip dari Reuters, Minggu (27/12/2020).
 
                                        Sementara itu pejabat Bangladesh yang bertanggung jawab atas pengungsi Rohingya Mohammed Shamsud Douza mengatakan, relokasi ini bersifat sukarela.
"Mereka tidak akan dikirim jika menolak," kata Douza.
 
                                        Keterangan berbeda disampaikan pekerja kemanusiaan yang mengatakan orang pengungsi Rohingya dipaksa pindah ke Bhasan Char.
PBB belum melakukan penilaian teknis dan keselamatan di Bhasan Char, pulau yang rawan banjir jika air laut pasang. Badan perdamaian dunia itu juga tidak terlibat pemindahan pengungsi ke sana. Pulau Bhasan Char muncul secara alami 20 tahun lalu.
Namun Pemerintah Bangladesh bersikeras terpaksa memindahkan pengungsi Rohingya yang bersedia demi mengurangi kepadatan di kamp-kamp yang sudah dihuni lebih dari 1 juta orang.
Editor: Anton Suhartono