Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Massa Buruh Padati Depan Gedung DPR, Bawa Boneka Gurita hingga Spanduk Tuntutan
Advertisement . Scroll to see content

Bangladesh Masih Mencekam, 201 Demonstran Tewas Sebagian Besar Luka Tembak

Kamis, 25 Juli 2024 - 14:02:00 WIB
Bangladesh Masih Mencekam, 201 Demonstran Tewas Sebagian Besar Luka Tembak
Bangladesh masih mencekam akibat demonstrasi besar-besaran menentang pemangkasan kuota PNS (Foto: EPA-EFE)
Advertisement . Scroll to see content

DHAKA, iNews.id - Bangladesh masih mencekam akibat demonstrasi besar-besaran di penjuru negara itu hingga Kamis (25/7/2024). Korban tewas telah mencapai 201 orang hingga hari ini.

Negara Asia Selatan itu dilanda demonstrasi besar sejak awal bulan ini dimotori oleh mahasiswa. Mereka menentang pembatasan kuota PNS  bagi para pejuang kemerdekaan yang berperan membebaskan diri dari Pakistan. Reformasi sistem kuota PNS tersebut dianggap sangat tidak adil.

Dalam perkembangannya demonstrasi juga melibatkan kelompok oposisi yang menentang pemerintahan Perdana Menteri Sheikh Hasina.

Jumlah korban tewas terbaru sejak Rabu malam berjumlah 4 orang yakni berada di Ibu Kota Dhaka dan sekitarnya. Petugas penanggung jawab pos polisi Dhaka Medical College and Hospital (DMCH) Bachchu Mia mengatakan kepada Anadolu, tiga jenazah dibawa ke tempatnya. Selain itu korban luka jauh lebih banyak lagi. Satu korban tewas lainnya berada di Savar, pinggiran Dhaka.

Surat kabar nasional Prothom Alo melaporkan, sebagian besar korban tewas mengalami luka tembak.

Militer Bangladesh memberlakukan jam malam dan pengerahan tentara sejak Sabtu pekan lalu. Jeda diberlakukan sejak pukul 10.00 hingga 17.00 waktu setempoat. Namun perkantoran dan industri sudah beroperasi kembali pada Rabu kemarin selama periode jeda.​

Menteri Kehakiman Bangladesh Anisul Haq mengatakan, jam malam akan dicabut secara bertahap dengan memperhatikan situasi yang berkembang.

Demonstrasi di Bangladesh yang disertai kekerasan yang masif ini belum pernah terjadi sebelumnya. Eskalasi meningkat sejak 16 Juli setelah polisi dan anggota partai berkuasa, termasuk sayap mahasiswa Liga Mahasiswa Bangladesh, menyerang mahasiswa di kampus-kampus.

Setelah demonstrasi meluas dan masif, pemerintah melonggarkan aturan, mulanya kuota PNS dipangkas 56 persen, kemudian diubah menjadi 7 persen. Meski demikian para mahasiswa belum puas. Mereka memiliki tuntutan baru yakni agar kampus-kampus mereka dibuka kembali.

Polisi telah menangkap sekitar 4.500 orang dalam 8 hari terakhir, termasuk 1.400 saja pada Rabu kemarin. Banyak dari mereka yang ditangkap adalah anggota partai oposisi Partai Nasionalis Bangladesh (BNP) dan Jamaat-e-Islami Bangladesh.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut