Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Polri Kebut Identifikasi Jenazah Korban Banjir dan Longsor Sumatra, Targetkan Rampung Sebulan
Advertisement . Scroll to see content

Bangladesh Ngotot Kirim 1.700 Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil Rawan Banjir

Jumat, 29 Januari 2021 - 20:41:00 WIB
Bangladesh Ngotot Kirim 1.700 Pengungsi Rohingya ke Pulau Terpencil Rawan Banjir
Pengungsi Rohingya yang terusir dari kampung halaman mereka karena kekejaman kelompok Buddha di Myanmar. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

DHAKA, iNews,id Bangladesh memberangkatkan lebih dari 1.700 pengungsi Muslim Rohingya dengan berlayar ke sebuah pulau terpencil rawan banjir di Teluk Benggala. Langkah tersebut tetap dilakukan pemerintah setempat, meski ada kekhawatiran risiko badai dan bencana lainnya di pulau itu.

Sebanyak 1.700 orang yang dikirim kali ini adalah kelompok tambahan. Sebelumnya, otoritas Bangladesh telah mengirim sekitar 3.500 pengungsi Rohingya ke pulau bernama Bhasan Char itu sejak awal Desember 2020. 

Pengungsi dari negara tetangga Myanmar itu dipindahkan dari kamp-kamp perbatasan, di mana 1 juta orang tinggal di gubuk reot bahkan bobrok.

“Hari ini kami memperkirakan 1.700 lebih orang tiba di pulau ini,” ujar penanggung jawab pulau Bhasan Char, Komodor Abdullah Al Mamun Chowdhury, dikutip Reuters, Jumat (29/1/2021).

Banyak pengungsi Rohingya yang secara sukarela pindah ke pulau tersebut. Pulau Bhasan Char tergolong pulau baru, yang ditemukan sekitar dua dekade lalu, berjarak hanya beberapa jam perjalanan dari pelabuhan Chittagong di wilayah selatan.

Pengungsi Rohingya, adalah kelompok Muslim minoritas yang melarikan diri dari ancaman kekerasan di Myanmar yang mayoritas beragama Buddha. Bangladesh mengatakan, relokasi tersebut merupakan sukarela. Kepadatan yang berlebihan di kamp-kamp sebelumnya bisa memicu kejahatan.

Langkah Pemerintah Bangladesh itu sempat menuai kritik, karena dianggap tidak melalui konsultasi dengan badan bantuan dunia lainnya, termasuk badan pengungsi PBB. Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan, lembaga yang menjalankan aksi di Bangladesh itu belum diizinkan untuk mengevaluasi, terkait keselamatan dan keberlanjutan kehidupan di pulau itu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut