Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wow! Trump Janji Bagi-Bagi Duit Rp33 Juta untuk Setiap Warga AS, Ada Apa?
Advertisement . Scroll to see content

Bantah Klaim Trump, Korut Tegaskan Tak Minta Pencabutan Sanksi

Jumat, 01 Maret 2019 - 08:37:00 WIB
Bantah Klaim Trump, Korut Tegaskan Tak Minta Pencabutan Sanksi
Presiden AS Donald Trump (kiri) dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tiba untuk pertemuan di hotel Sofitel Legend Metropole di Hanoi pada 27 Februari 2019. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

HANOI, iNews.id - Korea Utara (Korut) membantah pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump soal gagalnya kesepakatan dalam pertemuan dengan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un. Usai pertemuan kemarin, Trump menyebut Kim meminta sanksi atas Korut dicabut seluruhnya.

Terkait hal itu, Korut menegaskan pihaknya membuat proposal yang realistis kepada AS.

Dilaporkan AFP, Jumat (1/3/2019), dalam sebuah konferensi pers yang digelar tengah malam, Menteri Luar Negeri Korut Ri Yong Ho mengatakan kepada wartawan bahwa negaranya menawarkan untuk secara permanen mengakhiri uji coba nuklir jarak jauh dan tidak menuntut -seperti yang ditegaskan oleh Trump- penghentian segera semua sanksi ekonomi.

Meskipun menawarkan membongkar situs uji coba nuklir Yongbyon, salah satu tempat uji coba nuklir terbesar di negara itu dan semua fasilitas produksi bahan nuklir di depan para pakar AS; Ri mengatakan AS menuntut hal lain yang tidak bisa mereka penuhi.

Menurut Ri, Korut hanya meminta bantuan sanksi parsial termasuk lima sanksi AS terkait dengan ekonomi sipil dan mata pencaharian warga mereka; dan tidak meminta pencabutan sanksi secaar penuh.

"Sulit untuk mengatakan apakah mungkin ada kesepakatan yang lebih baik daripada yang didasarkan pada proposal kami," katanya, saat konferensi pers.

Bahkan jika AS memutuskan untuk mengadakan pembicaraan lebih lanjut, sebut Ri, posisi Korut tidak akan berubah.

Jika AS mencabut klausul yang menghambat ekonomi sipil dan mata pencaharian Korut dari lima resolusi Dewan Keamanan PBB, Ri mengatakan kepada wartawan, "Kami akan secara permanen dan sepenuhnya membongkar semua fasilitas produksi nuklir di daerah Yongbyon, di hadapan Pakar AS."

Korut menganggap AS bertanggung jawab atas sanksi Dewan Keamanan PBB yang dikenakan padanya atas program senjata yang dilarang.

"Usulan ini merupakan langkah denuklirisasi terbesar yang dapat kami ambil pada tahap ini sehubungan dengan tingkat kepercayaan antara DPRK dan Amerika Serikat saat ini," tambahnya, menggunakan inisial nama resmi Korut.

Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan Kim Jong Un menuntut pencabutan semua sanksi sebagai imbalan denuklirisasi. Namun permintaan itu dengan tegas ditolak oleh Trump yang kemudian memutuskan untuk mengakhiri pembicaraan.

"Itu semua tentang sanksi. Mereka ingin sanksi dicabut seluruhnya dan kita tidak bisa melakukan itu," kata Trump, kepada wartawan kemarin.

"Kadang-kadang Anda harus pergi dan ini adalah salah satu dari waktu-waktu itu," ujar Trump lagi.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut