Bantah Semakin Lemah, Rusia Masih Punya Rudal Berpresisi Tinggi untuk Serang Ukraina
MOSKOW, iNews.id - Rusia masih memiliki rudal berpresisi tinggi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan operasi militer khusus di Ukraina. Seperti diketahui Rusia menggunakan berbagai jenis rudal, seperti jelajah dan balistik, termasuk dengan kemampuan hipersonik.
Rudal-rudal itu ditembakkan dari darat menggunakan platform bergerak, udara melalui jet tempur, dan laut melalui kapal perang permukaan maupun kapal selam.
Wakil Perdana Menteri Rusia Yuri Borisov, Senin (9/5/2022), dikutip dari Interfax, mengatakan rudal-rudal dari berbagai jenis tersebut masih disuplai ke angkatan bersenjata.
Bukan hanya rudal, persediaan amunisi persenjataan juga masih tersedia untuk memenuhi kebutuhan operasi militer ke Ukraina yang dimulai sejak 24 Februari.
Pernyataan Borisov ini seolah membantah analisis Wakil Menteri Pertahanan Amerika Serikat untuk Kebijakan Colin Kahl yang pada akhir Maret lalu mengatakan Rusia mulai kehabisan rudal berpresisi tinggi.
Dalam kondisi seperti, lanjut Kahl, Presiden Vladimir Putin tak akan membawa Rusia dalam konflik habis-habisan dengan NATO.
Dia menambahkan, setelah konflik dengan Ukraina usai, Rusia akan menjadi negara lemah dan lebih terisolasi.
“Saya mengira dengan tingkat kepastian tinggi, Rusia akan muncul dari (konflik) Ukraina lebih lemah dibandingkan saat memasuki konflik. Lebih lemah secara militer, lebih lemah secara ekonomi, lebih lemah secara politik dan geopolitik, dan lebih terisolasi,” kata Kahl.
Lebih lanjut dia mengatakan, dokumen strategi pertahanan Pentagon yang akan datang akan mengategorikan Rusia sebagai ancaman akut. Meski demikian Rusia bukan lagi menjadi negara yang bisa memberikan tantangan terhadap sistem jangka panjang AS, berbeda dengan China.
Editor: Anton Suhartono