Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Masih Yakin Arab Saudi Akan Berdamai dengan Israel
Advertisement . Scroll to see content

Begini Canggihnya Pelayanan dan Pengamanan Haji di Mekkah

Kamis, 09 Agustus 2018 - 13:07:00 WIB
Begini Canggihnya Pelayanan dan Pengamanan Haji di Mekkah
Para petugas di pusat komando dan kendali haji di Mekkah (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi sejak lama menyatakan kesiapannya menerima sekitar 3 juta tamu Allah yang akan melaksanakan ibadah haji tahun ini. Sebagian besar sarana dan prasarana sudah dioperasikan.

Tidak hanya akomodasi dan transportasi, keamanan dan kenyamanan untuk para jamaah pun menjadi perhatian serius penyelenggara haji.

"Kami memiliki banyak pekerjaan dan kami siap untuk menangani kondisi darurat. Jembatan lima tingkat disiapkan untuk pengecoran batu, salah satunya didedikasikan khusus untuk para penyandang cacat dan kalangan lanjut usia," kata Muhammad bin Vasl Al Ahmadi, komandan pasukan pengamanan haji dan umroh, dalam pernyataan yang diterima iNews.id, Kamis (9/8/2018).

Pihaknya didukung peralatan canggih untuk memantau semua pergerakan ibadah haji. Semua bisa dipantau secara real time di pusat komando dan kontrol.

Menurut dia, sekalipun jumlah jamaah yang melakukan tawaf di Kakbah mencapai 107.000 orang per jam, bisa dipantau melalui sistem elektronik.

Selain itu pusat panggilan atau call center 911 bisa melayani 45.000 panggilan setiap hari untuk melayani semua jamaah dari berbagai negara.
 
Tak hanya pria, para perempuan Saudi juga dilibatkan selama 24 jam penuh. Mereka telah dilatih untuk melayani dalam kondisi darurat.

Ini bukan pekerjaan mudah. Sebanyak 3 juta jamaah akan bergerak secara simultan pada puncak ibadah haji yang diperkirakan dimulai pada 21 Agustus mendatang. Mereka bergerak dari Mina ke Arafah, lalu menuju Muzdalifah, lalu kembali ke Mina, dan terakhir ke Masjidil Haram untuk tawaf.

Semua rukun haji ini dilakukan di waktu dan tempat terbatas. Keterlambatan satu menit saja bisa berakibat besar karena berdampak ke jamaah di belakangnya.  

Untuk mengatur semua pergerakan dibutuhkan sistem yang efektif dan petugas yang disiplin. Para pemuda Saudi dengan keterampilan teknis mengoperasikan sistem keamanan terpadu yang sangat kompleks.
 
Seorang jurnalis yang diundang untuk melihat langsung pusat komando dan kendali haji mengatakan, pemantauan jutaan jamaah haji dilakukan menggunakan peralatan canggih yang dioperasikan oleh tenaga terlatih. Mereka melakukan tugas di Pusat Operasi Nasional 911 serta Ruang Komando dan Kendali di dua Kota Suci. Pengawasan para jamaah melibatkan ribuan kamera.
 
Tak hanya itu, di lapangan, ribuan pasukan keamanan disiagakan untuk memantau langsung para jamaah di tempat-tempat inti pelaksanaan ibadah haji.

Tur untuk meninjau kesiapan pelaksanaan haji dimulai dari Masjidil Haram. Setelah itu dilanjutkan ke ruang operasional pemantauan jamaah yang dipenuhi layar besar, perangkat nirkabel, serta banyak petugas. Di ruang itu semua mata petugas fokus melihat layar untuk menjamin keamanan di Masjidil Haram.
 
Al Ahmadi melanjutkan, organisasinya juga dipersiapkan menangani semua jenis kondisi darurat dan segala risiko setiap saat. Personel keamanan berjaga 24 jam penuh di semua lokasi dan selalu terhubung dengan ruang komando dan kendali.
 
Menurut Al Ahmadi, hanya dengan rahmat Allah, disiplin yang tinggi, serta didukung peralatan canggih, kecelakaan di Masjidil Haram bisa diantisipasi.
 
Semenatara itu kepala pasukan khusus Masjidil Haram, Abdullah bin Mohammad Al Aseemi, mengatakan, timnya bertugas untuk memastikan keselamatan jamaah di setiap sudut Masjidil Haram.
 
Sekitar 107.000 orang melakukan tawaf di sekitar Kakbah. Jumlah mereka dihitung dan dipantau secara elektronik. Ketika Mataf (daerah sekitar Kakbah) sudah penuh, jamaah akan bergeser ke lantai dasar dan lantai 1, di mana lintasan juga disediakan untuk penyandang cacat dan lanjut usia. Untuk memastikan perpindahan berlangsung secara aman, ada pintu dalam dan luar yang sudah diatur secara elektronik. 

Menurut Al Aseemi, disiplin para jamaah juga menjadi kunci penting agar proses haji berjalan tepat pada waktunya sesuai dengan jadwal. Biasanya jamaah dari setiap negara sudah diberikan waktu-waktu tertentu kapan mereka melakukan rukun haji sehingga tak menumpuk di satu waktu.

Dia menambahkan, tantangan terberat jika para jamaah berhenti. Bahkan, sekalipun berhenti beberapa detik saja akan berdampak secara keseluruhan. Ini mengacu pada pelaksanaan haji tahun lalu di mana banyak jamaah yang bergerak tidak sesuai dengan jadwal sehingga memicu kesemerawutan.
 
Hal sama berlaku saat melempar jumrah. Aseemi mengatakan pusat kendali terus memantau jumlah jamaah yang masuk ke jamarat. Jembatan di sama sekarang sudah terdiri dari lima lantai. Salah satu lantainya diperuntukkan bagi penyandang cacat. Kehadiran mereka secara otomatis dapat dilihat melalui grafik pada layar di pusat kendali.

Untuk melindungi para jamaah dari segala kemungkinan terburuk, pihaknya berkerja sama dengan pihak ketiga untuk menyediakan petugas. Para petugas bisa memberikan bimbingan, bahkan siap memberikan selimut jika jamaah membutuhkan.
 
Perjalanan dilanjutkan di pusat operasi keamanan atau call center 911. Direktur Walid Salem Abu Shanab mengatakan, call center bisa menerima 45.000 panggilan setiap hari.

Ada empat aula utama di tempat itu, yakni diperuntukkan untuk menerima panggilan dari jamaah pria, jamaah perempuan, melanjutkan panggilan ke pihak lain, dan terakhir untuk jamaah yang membutuhkan solusi langsung.
 
Call center diperkuat petugas yang bisa berbicara dalam berbagai. Mereka bekerja bergantian selama selama 24 jam. Tempat ini menerima semua jenis informasi, seperti kecelakaan lalu lintas sampai informasi mengenai bandara.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut