KUALA LUMPUR, iNews.id - Malaysia termasuk salah satu negara yang mengecam Israel karena memerangi Palestina. Saat pertempuran terbaru yang berlangsung 11 hari pada Mei lalu antara pejuang Palestina di Jalur Gaza dengan Israel, para hacker Negeri Jiran ikut meramaikan dengan meretas jaringan CCTV negara Yahudi.
Namun itu belum berakhir, berdasarkan laporan Times of Israel, kelompok hacker yang sama, DragonForce Malaysia, dilaporkan mencuri data pribadi ratusan ribu mahasiswa Israel lalu membocorkannya di dunia maya.
Eks Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Dituntut Penjara 10 Tahun Gara-gara Darurat Militer
Informasi pribadi yang dimaksud adalah nama, nomor telepon, alamat email, serta alamat rumah.
Para hacker mendapatkan data-data itu setelah meretas AcadeMe, salah satu jaringan perekrutan terbesar di Israel yang digunakan banyak mahasiswa dan alumni untuk mencari pekerjaan.
Pasukan Israel Serang Rumah Keluarga Palestina di Yerusalem Timur
Dalam pernyataannya, DragonForce Malaysia menyerukan kepada para peretas lain serta organisasi dan aktivis HAM di seluruh dunia untuk bersatu memulai kempanye melawan apa yang mereka sebut dengan Israehell.
Data-data pribadi yang dibobol itu diduga disebar di grup aplikasi pesan singkat Telegram Malaysia.
Duh, 1,4 Juta Dosis Vaksin Covid Israel untuk Palestina Ternyata Hampir Kedaluwarsa
"Serangan roket dari Gaza ke Israhell bisa diterima dan reaksi yang normal... Ini merupakan perlawanan bukan terorisme... Kami tak akan pernah diam menentang aktivitas perang Israel," kata mereka.
Pakar keamanan siber May Brooks-Kempler sedang menyelidiki kasus ini. Diperkirakan sekitar 280.000 data mahasiswa yang di-submit dari 2014 hingga 2021 bocor bersama dengan sekitar 100.000 alamat email.
Sebelumnya, kelompok hacker Malaysia yang sama diduga meretas 5.000 CCTV Israel termasuk yang berada di rumah dan gedung pemerintah.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku