Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Raja Charles Umumkan Perkembangan Pengobatan Kanker
Advertisement . Scroll to see content

Belanda Larang Penerbangan dari Inggris Pascatemuan Covid Varian Baru yang Lebih Menular

Minggu, 20 Desember 2020 - 10:45:00 WIB
Belanda Larang Penerbangan dari Inggris Pascatemuan Covid Varian Baru yang Lebih Menular
Ilustrasi larangan penerbangan. (Foto: Ist.)
Advertisement . Scroll to see content

AMSTERDAM, iNews.idBelanda akan melarang penerbangan yang membawa penumpang dari Inggris mulai hari ini. Larangan tersebut menyusul ditemukannya Covid varian baru yang lebih menular di Inggris.

Dalam sebuah pernyataan pada Minggu (20/12/2020) pagi, Pemerintah Belanda mengungkapkan, larangan perjalanan itu akan tetap berlaku hingga 1 Januari. Menurut Reuters, otoritas negeri kincir angin masih memantau perkembangan dan sedang mempertimbangkan langkah-langkah atau kebijakan tambahan terkait moda transportasi lain.

Pemerintah Belanda menyatakan, pada awal Desember, hasil uji sampel dari salah satu kasus infeksi di negara itu telah mendeteksi jenis baru virus penyebab Covid yang sama dengan yang ditemukan di Inggris.

Dalam langkah-langkah untuk mengendalikan penyebaran virus, pemerintah di sana pun telah mengeluarkan peringatan “jangan bepergian” alias travel ban. Perjalanan hanya bisa dilakukan jika ada urusan yang benar-benar penting.

Larangan penerbangan itu muncul setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dan para ilmuwan mengumumkan pada Sabtu (19/12/2020) bahwa jenis baru virus corona yang diidentifikasi di negara itu hingga 70 persen lebih menular.

Lebih dari 1.000 kasus varian baru virus corona teridentifikasi di Inggris dalam beberapa hari terakhir, terutama di wilayah selatan.

Menteri Kesehatan Inggris Matt Hancock mengatakan, temuan varian baru terkait dengan lonjakan kasus di wilayah selatan. "Kami mengidentifikasi varian baru virus corona, yang mungkin terkait dengan penyebaran lebih cepat di tenggara," kata Hancock, kepada anggota parlemen. 

Analisis awal, lanjut dia, menunjukkan varian ini tumbuh lebih cepat dibandingkan yang sudah ada, namun tidak lebih membahayakan.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut