Benarkah AS Akan Bantu Iran Rp485 Triliun untuk Program Nuklir? Ini Kata Trump
WASHINGTON, iNews.id - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membantah laporan bahwa dirinya akan menyetujui pemberian dana kepada Iran 30 miliar dolar AS atau sekitar Rp485 triliun untuk mengembangkan program nuklir sipil.
Stasiun televisi CNN, mengutip sumber pejabat AS, pada Kamis lalu melaporkan, pemerintahan Trump telah membahas kemungkinan bantuan untuk Iran untuk mengembangkan program nuklir sipil.
"Siapa di media berita palsu, yang merupakan penjahat, melaporkan bahwa Presiden Trump ingin memberi Iran 30 miliar dolar untuk membangun fasilitas nuklir non-militer?" kata Trump, dalam pernyataan di media sosial Truth Social, dikutip Sabtu (28/6/2025).
"Tidak pernah mendengar ide konyol ini. Ini hanya hoaks lain yang dikeluarkan oleh berita palsu untuk merendahkan. Orang-orang ini sedang sakit," demikian komentar Trump.
Ini menambah rumit perseturuan Trump dengan CNN. Sebelumnya dia mendesak CNN memecat jurnalisnya, Natasha Bertrand, terkait laporan mengenai kondisi fasilitas nuklir Iran pasca-serangan AS.
"Natasha Bertrand harus dipecat dari CNN! Saya menyaksikannya selama 3 hari membuat berita palsu. Dia harus segera ditegur, lalu diusir," kata Trump, pada Rabu lalu.
Trump menuduh Bertrand meremehkan aksi patriotik para pilot Angkatan Udara AS yang terlibat dalam serangan tersebut, sehingga memberikan kesan buruk terhadap mereka.
"Dia seharusnya tidak diizinkan bekerja di CNN, berita palsu... Pandangannya sangat negatif, selain itu dia tidak memiliki kemampuan menjadi koresponden di depan kamera, bahkan mendekatinya. Pecat Natasha!" tulisnya.
Dalam Laporannya, mengutip sumber komunitas intelijen AS, Bertrand mengungkap serangan udara AS terhadap tiga fasilitas nuklir gagal menghancurkan struktur dasar program nuklir Iran. Serangan tersebut kemungkinan hanya memperlambat Iran melanjutkan program nuklirnya selama beberapa bulan saja.
Editor: Anton Suhartono