Beri Imbauan ke Warga, Bangladesh Sebut Islamofobia di Australia Nyata
DHAKA, iNews.id - Kedutaan Besar Bangladesh di Australia menuding sejumlah politisi Australia selama ini membiarkan munculnya fitnah terhadap warga Muslim dan imigran di masyarakat.
Bangladesh secara resmi mengeluarkan peringatan kepada warganya di Selandia Baru dan Australia agar waspada, menyusul teror Christchurch yang menewaskan 50 jamaah masjid pada Jumat pekan lalu.
Kementerian Luar Negeri Bangladesh meminta warganya yang tinggal dan bepergian ke Australia agar selalu waspada, terutama di tempat-tempat umum.
Kedubes Bangladesh di Canberra bahkan menyebutkan bahwa di Australia, Islamofobia dan sentimen anti-imigran sangat nyata.
Sebanyak lima warga keturunan Bangladesh tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka dalam penembakan di Christchurch.
Anggota tim kriket yang kebetulan melaksanakan salat Jumat di TKP berhasil menyelamatkan diri dari serangan teroris.
Di tengah kejadian tersebut, senator Australia, Fraser Anning, merilis pernyataan yang bernada menyalahkan para korban dan menyerukan larangan bagi pendatang Muslim.
Kedubes Bangladesh menilai pernyataan itu merupakan provokasi sikap ekstrim.
"Ekspresi kebencian yang tak terkendali dapat mengarah pada situasi tidak menguntungkan, seperti yang terjadi di Christchurch," demikian pernyataan Kedubes Bangladesh, seperti dilaporkan ABC News, Kamis (21/3/2019).
"Hal ini menciptakan atmosfer bagi penyebaran kebencian dan rasa tak menghargai," ujar dia.
"Belum lama ini, pernyataan seorang senator di Australia memicu ketakutan dan menciptakan suasana tidak aman bagi para imigran," tambahnya.
Kedubes Bangladesh di Canberra membenarkan adanya peringatan perjalanan bagi warganya ke Australia dan Selandia baru.
"Secara umum, Bangladesh jarang mengeluarkan peringatan perjalanan bagi warga negaranya kecuali ada keharusan," katanya.
Perkembangan luar biasa ini, ucap dia, memaksa Bangladesh melakukan hal itu.
Mantan Dubes Bangladesh Humayun Kabir mengatakan peringatan perjalanan ini dilakukan pemerintahnya akibat tekanan publik di negara itu.
"Ini lebih diarahkan pada masyarakat Bangladesh daripada pada Pemerintah Australia atau Selandia Baru," ujarnya.
Salah seorang pemuka masyarakat Bangladesh di Australia, Mohammad Hossain, menyatakan hal serupa.
"Kami selama ini merasa Australia negara yang sangat aman dan baik. Kami hidup di sini," katanya.
Namun, dia menambahkan, warga keturunan Bangladesh di sini tetap perlu berhati-hati.
Editor: Nathania Riris Michico