Bersepeda Malam Hari, Pria Ini Bantu Bayi Penyu Langka Kembali ke Laut
SINGAPURA, iNews.id - Pria di Singapura mendapati banyak bayi penyu yang berada di jalan umum saat bersepeda di malam hari. Setelah diselidiki, ternyata hewan mungil tersebut masuk dalam spesies penyu yang terancam punah dan dilindungi.
Brendan Goh (39) mendapati banyak bayi penyu di East Coast Park saat bersepeda malam dengan teman. Dia pun penasaran dan mencari tahu apa yang terjadi.
Dia bertemu dengan gerombolan orang dari National Service Resort and Country Club. Jumlah mereka sekitar 30 orang.
"Saat itu aku dan temanku penasaran apa yang menyebabkan orang-orang berkumpul di tengah jalan,” ucapnya seperti dilansir dari The Straits Times.
Saat mereka mendekat, beberapa pesepeda lainnya memberikan sinyal untuk memperlambat laju. Beberapa orang bahkan sedang mencoba untuk menyelamatkan bayi penyu.
“Banyak orang yang memperlambat kayuhan sepeda mereka, namun itu juga cukup sulit karena kala itu jalanan cukup gelap,” katanya.
Dia akhirnya memutuskan untuk turun dari sepeda dan memarkirkan di pinggir jalan agar tidak menghalangi orang lain yang akan lewat.
“Bayi penyu itu sangat kecil dan sulit untuk dilihat saat malam hari. Bahkan ketika berada di samping daun yang ada di jalanan, ukuran mereka lebih kecil dari daun itu, kira-kira seperempat ukuran telapak tangan,” ucap Brendan.
Setelah mengambil bayi-bayi penyu dari jalanan, Brendan memasukkan mereka ke dalam plastik atau tas kertas yang ditawarkan oleh tim penyelamat untuk dilepaskan kembali ke laut.
Saat itu, dia berhasil menyelamatkan enam ekor bayi penyu. Beberapa orang yang tiba lebih awal bahkan menyelamatkan sekitar 50-100 ekor.
Brendan menambahkan, dia tahu berkat informasi yang didapatkan dari temannya yang bekerja di biologi kelautan. Jenis bayi penyu yang dia selamatkan merupakan salah satu spesies penyu hampir punah dan dilindungi bernama Penyu Sisik.
“Ini adalah pengalaman pertamaku mengalami hal seperti ini. Sebelumnya, aku hanya bisa menonton dokumenter di National Geographic dan Discovery Channel. Namun sekarang setelah aku memegangnya secara langsung, rasanya berbeda, aku benar-benar kagum akan hal in,” ucap Brendan.
Penyu Sisik berhabitat asli di Singapura. Mereka biasa bertelur di pesisir pantai. Beberapa sarang telur mereka telah ditemukan di East Coast Park dan Sentosa Singapura.
Menurut National Parks Board (NParks), penyu sisik betina bisa bertelur hingga 200 butir sekaligus. Biasanya telur itu akan menetas dalam kurun waktu dua bulan.
Menurut data NParks, selama bulan Januari 2017 hingga Oktober 2021 terdapat 210 ekor Penyu Sisik bertelur di pantai Singapura.
Editor: Umaya Khusniah