GAZA, iNews.id - Jumlah anak-anak yang meninggal akibat bencana kelaparan di Jalur Gaza terus bertambah. Rumah Sakit Kamal Adwan yang berada di utara wilayah kantong Palestina itu mencatat belasan anak meninggal akibat kekurangan gizi, sedangkan enam ainnya kritis.
“Sebanyak 15 anak meninggal akibat kekurangan gizi dan dehidrasi di Rumah Sakit Kamal Adwan. Kami juga mengkhawatirkan nyawa enam anak lagi, yang berada di unit perawatan intensif dan menderita kekurangan gizi dan dehidrasi,” ungkap Kementerian Kesehatan Gaza dalam sebuah pernyataan, Senin (4/3/2024).
Mengapa 67% Orang Yahudi Dukung Zohran Mamdani Jadi Wali Kota New York City?
Kememterian itu juga menyebutkan bahwa perawatan pasien anak terkendala akibat hilangnya generator listrik, pasokan oksigen, dan terbatasnya kemampuan RS memberikan perawatan medis kepada anak-anak. Akhir bulan lalu, Kemenkes Gaza menyatakan empat anak meninggal di Rumah Sakit Kamal Adwan karena kekurangan air dan makanan.
Pada 7 Oktober, Hamas melancarkan serangan ke Israel Selatan lewat operasi yang disebut "Banjir al-Aqsa". Menurut kelompok pejuang itu, serangan tersebut sebagai pembalasan atas kejahatan Israel yang semakin meningkat terhadap rakyat Palestina di Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Gaza.
Indonesia Kutuk Tindakan Biadab Israel Bantai 112 Warga Gaza saat Antre Bantuan
Selama Operasi Banjir al-Aqsa, Hamas menawan sekitar 240 orang Israel dan menewaskan 1.200 orang di wilayah zionis. Israel lalu menanggapinya dengan melakukan serangan balik ke Jalur Gaza.
Sejak itu, pasukan zionis berulang kali meluncurkan rudal ke Gaza, diikuti dengan serangan darat. Sampai sejauh ini, setidaknya 30.410 warga Gaza telah tewas akibat kebrutalan Israel.
Anak-Anak Gaza Meninggal akibat Kekurangan Gizi dan Dehidrasi Terus Bertambah
Pada 24 November, Qatar memediasi kesepakatan antara Israel dan Hamas mengenai gencatan senjata sementara dan pertukaran beberapa tahanan dan tawanan, serta pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza. Gencatan senjata sempat diperpanjang beberapa kali dan berakhir pada 1 Desember. Lebih dari 100 sandera diyakini masih ditahan oleh Hamas di Gaza.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku