Bertemu dengan Pangeran MBS, Erdogan Dituduh Gadaikan Kehormatan demi Bantuan Keuangan

ANKARA, iNews.id - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) akan bertemu di Ankara, Rabu (22/6/2022). Ini merupakan kunjungan pertama MBS ke Turki sejak beberapa tahun, setelah kedua negara memperbaiki hubungan yang kusut pascapembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi.

Jurnalis surat kabar The Washington Post itu dibunuh di kantor konsulat Saudi di Istanbul pada Oktober 2018 saat mengurus dokumen untuk pernikahannya dengan seorang perempuan Turki. MBS disebut-sebut terlibat dalam pembunuhan sosok pengkritik kebijakan kerajaan itu. Namun Saudi membantah keterlibatan MBS dan menyebutnya sebagai operasi intelijen yang nakal.  

Baca Juga

Pasukan Rusia Kepung 5.000 Tentara Ukraina di Kota Kupyansk

Erdogan pada Apil lalu berkunjung ke Saudi untuk memperbaiki hubungan kedua negara. Saat itu dia juga bertemu dengan MBS untuk menjajaki kemungkinan investasi Saudi di Turki guna meringankan tekanan ekonomi.

Pekan lalu Erdogan mengatakan akan bertemu MBS untuk meningkatkan hubungan kedua negara sampai ke level lebih tinggi.

Baca Juga

Dihujani Kritik, Joe Biden Bantah Akan Bertemu Khusus dengan Pangeran MBS di Arab Saudi

Seorang sumber pejabat Turki mengatakan kunjungan itu diharapkan bisa sepenuhnya menormalisasi dan memulihkan hubungan kedua negara sebelum krisis.

"Era baru akan dimulai," ujarnya, dikutip dari Reuters.

Baca Juga

Joe Biden Dilaporkan Akan Bertemu Pangeran MBS, AS Melunak ke Saudi demi Minyak

Dia menambahkan, negosiasi tentang kemungkinan jalur pertukaran mata uang akan dibahas dalam pertemuan pribadi Erdogan dan MBS. Kerja sama ini bisa membantu Turki untuk memulihkan cadangan devisa yang menurun.

Selain itu keduanya juga akan meneken perjanjian tentang kerja sama energi, ekonomi, dan keamanan. Bukan hanya itu, lanjut sang pejabat, ada rencana untuk memasukkan dana Saudi ke pasar modal Turki.

Hubungan Turki dan Saudi memanas sejak pembunuhan Khashoggi. Turki mendesak Saudi menyerahkan para pelaku untuk disidangkan di Istanbul, namun permintaan itu ditolak.  Tahun lalu Turki melunak dengan membatalkan permintaan dan memercayakan proses hukum para pelaku ke Riyadh. Saudi membatalkan hukuman mati terhadap beberapa pelaku dan menggantinya dengan penjara 20 tahun. Alasannya para pelaku sudah mendapat maaf dari keluarga korban.

Pertemuan Erdogan dan MBS terbaru ini dikritik kubu oposisi dan aktivis HAM. Mereka menuduh Erdogan menggadaikan kehormatan demi bantuan moneter.

Ekonomi Turki tertekan akibat merosotnya nilai mata uang lira serta inflasi yang melonjak menembus 70 persen. Untuk menangani isu ini, dana Saudi dan mata uang asing lainnya bisa menekan keterpurukan.

Editor: Anton Suhartono