Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Raja Charles Sampaikan Duka Cita untuk Korban Banjir di Indonesia
Advertisement . Scroll to see content

Biaya Hidup Tinggi, Kampus di Inggris Kurangi Jam Kuliah agar Mahasiswa Bisa Kerja

Minggu, 27 Agustus 2023 - 07:39:00 WIB
Biaya Hidup Tinggi, Kampus di Inggris Kurangi Jam Kuliah agar Mahasiswa Bisa Kerja
Kampus di Inggris mengurangi jadwal kuliah agar mahasiswa bisa bekerja (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Universitas-universitas di Inggris sedang mengurangi jumlah hari perkuliahan. Tujuannya agar mahasiswa bisa bekerja.

Melansir dari The Guardian, Minggu (27/8/2023), biaya hidup yang tinggi di Inggris saat ini memaksa sebagian mahasiswa bekerja paruh waktu.

Jadwal kuliah akan dibuat dua atau tiga hari dalam satu minggu. Langkah ini memudahkan bagi jumlah mahasiswa yang semakin banyak yang harus bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan hidup. 

Lebih dari separuh mahasiswa di Inggris sekarang bekerja selama masa studi mereka. Naik dari 45 persen pada tahun 2022 dan 34 persen pada tahun 2021.

Biaya akomodasi hingga pinjaman tidak mencukupi biaya mahasiswa. Banyak dari mereka yang keluar dari universitas untuk bekerja.

Universitas De Montfort di Leicester menguji jadwal baru. Alih-alih mempelajari empat modul sekaligus, dengan sekitar dua jam pengajaran setiap minggunya, mahasiswa mempelajari satu modul selama tujuh minggu.

"Perubahan ini memungkinkan jadwal yang lebih kompak dan ini lebih sesuai dengan kehidupan mahasiswa," kata Wakil Rektor Prof Katie Normington

Kebijakan ini juga menguntungkan mahasiswa yang rumahnya jauh. Mereka bisa menghemat biaya menginap di apartemen dekat kampusnya karena biaya sewa tinggi.

"Jika mereka harus melakukan perjalanan ke kampus, lebih mudah dan lebih murah melakukannya beberapa kali seminggu daripada empat atau lima kali untuk satu jam di sana-sini," katanya.

Jadwal serupa sudah berlaku di universitas-universitas seperti Sunderland, London Anglia Ruskin University, dan 16 kampus di seluruh Inggris. 

Di kampus Coventry University di Dagenham dan Greenwich, mahasiswa diajar selama dua setengah hari dalam seminggu.

"Model ini sepenuhnya berkaitan dengan masalah biaya hidup," kata Wakil Rektor John Dishman,

Demikian juga di kampus Coventry dan Scarborough, kuliah dan seminar diadakan pada pagi hari atau sore. Mahasiswa bisa bekerja di tengah hari.

Menurut, Advance HE dan Institut Kebijakan Pendidikan Tinggi (HEPI), lebih dari tiga perempat dari 10.000 responden mengatakan kesulitan mencari uang jadi alasan drop out kuliah.

"Peningkatan proporsi mahasiswa yang merasa terpaksa melakukan begitu banyak jam pekerjaan berbayar sehingga studi mereka mungkin menderita adalah tantangan yang sangat akut," kata Nick Hillman, direktur HEPI.

Editor: Muhammad Fida Ul Haq

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut