Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Nah, Pengacara Militer Israel Kumpulkan Bukti Kejahatan Perang di Gaza
Advertisement . Scroll to see content

Biden Kritik Senjata Nuklir di Belarusia, Rusia: Sebelum Salahkan Orang Lain, Introspeksi Dulu

Sabtu, 27 Mei 2023 - 16:45:00 WIB
Biden Kritik Senjata Nuklir di Belarusia, Rusia: Sebelum Salahkan Orang Lain, Introspeksi Dulu
Rusia geram atas kritik Presiden AS Joe Biden terkait rencana Moskow yang mengerahkan senjata nuklir taktis di Belarusia. (Foto: KCNA via Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

MOSKOW, iNews.id - Rusia geram atas kritik Presiden AS Joe Biden terkait rencana Moskow yang mengerahkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Padahal nyatanya, AS telah mengerahkan senjata nuklir semacam itu di Eropa selama beberapa dekade. 

Kedutaan Besar Rusia menyebut kritik AS terhadap rencana penyebaran senjata nuklir taktis Moskow sebagai hal yang munafik. Kedutaan bahkan menyebut agar Washington introspeksi diri sebelum menyalahkan orang lain.

"Merupakan hak berdaulat Rusia dan Belarusia untuk memastikan keamanan dengan cara yang dianggap perlu di tengah perang hibrida skala besar yang dilancarkan oleh Washington terhadap kami," kata Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan, Sabtu (27/5/2023).

Kedutaan Besar juga menegaskan, langkah-langkah yang mereka lakukan sepenuhnya konsisten dengan kewajiban hukum internasional.

“Amerika Serikat selama beberapa dekade mempertahankan gudang senjata nuklirnya yang besar di Eropa. Bersama dengan sekutu NATO-nya, Amerika Serikat berpartisipasi dalam pengaturan pembagian nuklir dan melatih skenario penggunaan senjata nuklir terhadap negara kita," kata Kedutaan Besar Rusia.

Pada Kamis (25/5/2023) lalu, Rusia mengatakan pihaknya mendorong penyebaran pertama senjata semacam itu di luar perbatasannya sejak jatuhnya Uni Soviet tahun 1991. Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan senjata tersebut sudah bergerak.

Selanjutnya, pada Jumat (26/5/2023), Biden menilai sangat negatif terhadap laporan Rusia telah bergerak maju dengan rencana untuk menyebarkan senjata nuklir taktis di Belarusia. Departemen Luar Negeri AS mengecam rencana penyebaran nuklir Rusia.

AS sendiri mengatakan dunia menghadapi bahaya nuklir paling parah sejak Krisis Rudal Kuba 1962. Itu lantaran pernyataan Presiden Vladimir Putin selama konflik Ukraina. Sebaliknya, Moskow mengatakan posisinya telah disalahtafsirkan.

Putin telah berulang kali memperingatkan bahwa Rusia memiliki lebih banyak senjata nuklir daripada negara lain mana pun. Moskow akan menggunakan segala cara untuk mempertahankan diri.

Senjata nuklir taktis digunakan untuk keuntungan taktis di medan perang. Biasanya hasilnya lebih kecil daripada senjata nuklir strategis yang dirancang untuk menghancurkan kota-kota AS, Eropa, atau Rusia.

AS telah mengerahkan senjata nuklir di Eropa Barat sejak Presiden AS, Dwight D Eisenhower mengesahkan penempatan mereka dalam Perang Dingin sebagai tanggapan terhadap ancaman yang dirasakan dari Uni Soviet. Senjata nuklir AS pertama di Eropa dikerahkan di Inggris pada tahun 1954.

Sebagian besar detail tentang penempatan AS saat ini dirahasiakan. Tapi Federasi Ilmuwan Amerika mengatakan bahwa AS memiliki 100 senjata nuklir taktis B61 yang dikerahkan di Eropa di antaranya Italia, Jerman, Turki, Belgia, dan Belanda.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut