Bikin Ulah! Tank-Tank Israel Keluar Garis Batas Perjanjian Gencatan Senjata, Kepung Warga Gaza
GAZA, iNews.id - Ketegangan di Jalur Gaza kembali memuncak. Di tengah perjanjian gencatan senjata yang masih berlaku, Israel kembali melancarkan serangan udara dan mengerahkan tank hingga melewati garis batas yang telah disepakati.
Langkah itu membuat puluhan warga Gaza terkepung dan memicu kecaman luas atas dugaan pelanggaran terang-terangan terhadap gencatan senjata.
Pada Kamis (20/11/2025), Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan setidaknya 33 warga tewas dan 88 lainnya luka akibat serangan dalam 24 jam terakhir. Di antara serangan tersebut, sebuah rumah di Bani Suheila, timur Khan Younis, dihantam serangan udara hingga menewaskan tiga orang, termasuk seorang bayi perempuan.
Namun yang paling mengkhawatirkan pergerakan militer Israel di Kota Gaza. Tank-tank dan pasukan Israel dilaporkan melaju keluar dari Garis Kuning, batas penarikan pasukan Israel sebagaimana diatur dalam perjanjian gencatan senjata dengan Hamas yang mulai berlaku sejak 10 Oktober 2025.
Pelanggaran Terang-Terangan Gencatan Senjata
Kantor Media Pemerintah Gaza menyebut pasukan Israel maju sekitar 300 meter melewati garis batas tersebut di wilayah timur Kota Gaza, kawasan Shujayea. Langkah ini membuat sejumlah keluarga Palestina terjebak di zona berbahaya tanpa bisa keluar.
“Nasib banyak keluarga belum diketahui di tengah penembakan yang terus berlangsung di wilayah itu,” demikian pernyataan otoritas media Gaza yang dikutip Al Jazeera, Jumat (21/11/2025).
Perluasan garis batas ini disebut sebagai pengabaian total terhadap kesepakatan gencatan senjata. Garis Kuning sebelumnya ditandai melalui blok dan rambu-rambu yang dipasang militer Israel. Namun penanda itu tidak mencakup seluruh jalur, membuat banyak warga tidak mengetahui batas pastinya.
Warga Terkurung, Gaza Semakin Terdesak ke Barat
Dengan majunya tank Israel di Shujayea dan wilayah timur Gaza lainnya, semakin banyak warga Palestina yang kehilangan akses menuju rumah mereka. Banyak dari mereka kini terdorong lebih jauh ke wilayah barat Gaza yang semakin padat dan tidak aman.
“Orang-orang mengatakan ini seperti kurungan,” demikian laporan jurnalis Al Jazeera.
Warga merasa ruang gerak mereka semakin menyempit, dan pergerakan tank justru menambah ketakutan bahwa operasi darat Israel bisa kembali meluas.
IDF Masih Bungkam
Hingga berita ini diturunkan, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum memberikan pernyataan resmi mengenai alasan pengerahan tank melampaui Garis Kuning atau tudingan pelanggaran gencatan senjata yang diarahkan kepada mereka.
Sementara itu, situasi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk. Serangan berulang, blokade akses, dan kini perluasan zona militer membuat kondisi warga sipil Palestina kian terjepit di wilayah yang semakin kecil dan berbahaya.
Editor: Anton Suhartono