Bisakah Ikan Salmon Membawa Virus Corona ke Manusia? Ini Kata Pakar
BEIJING, iNews.id – Sejumlah pakar di China menyangsikan ikan salmon menjadi pembawa virus, hingga menyebabkan orang-orang di Pasar Induk Xinfadi dan sekitarnya di Kota Beijing terinfeksi virus corona (Covid-19).
Peneliti senior di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC), Zeng Guang mengatakan, berdasarkan analisis awal atas dua kasus terdahulu, virus corona yang merebak di Beijing belakangan ini berbeda dengan temuan di China pada umumnya. Berdasarkan data awal, model virus kali ini mengarah pada satu varietas yang bermutasi dari Eropa.
Kepala epidemiolog CCDC, Wu Zunyou, sebelumnya juga mengatakan bahwa habitat alami ikan tidak akan tertular virus corona. Akan tetapi, ikan tersebut bisa saja tertular dari para pekerja yang menangkap (nelayan) ataupun yang mengirimkannya ke lintas negara.
China diketahui mengimpor 80.000 ribu ton salmon dingin dan beku setiap tahun dari Cile, Norwegia, Kepulauan Faeroe, Australia, dan Kanada. Kendati demikian, Wu tidak bisa menyimpulkan salmon sebagai inang dari virus corona, apalagi kalau hanya mendeteksinya dari papan pemotongan ikan di Pasar Induk Xinfadi.
“Tipikal produk makanan laut kita (China) disimpan di gudang dan didistribusikan dalam kontainer dingin sehingga tidak mungkin virus akan bertahan lama dan mendorong kemungkinan menginfeksi manusia,” ujarnya.
Menurut dia, ada dua kemungkinan terjadinya penularan yang menjadikan Pasar Xinfadi sebagai klaster baru Covid-19 di China, khususnya Beijing. Pertama, virus kemungkinan berasal dari daging dan ikan yang masuk dari berbagai negara ke pasar grosir terbesar di ibu kota negeri tirai bambu tersebut.
Sementara, kemungkinan kedua adalah penularan dari manusia ke manusia. “Orang terinfeksi membawa virus ke pasar tersebut merupakan kelompok orang tanpa gejala atau mengalami gejala ringan. Hiruk-pikuk di pasar menyebabkan klaster baru,” kata Wu.
Dia mengingatkan masyarakat Beijing untuk tidak panik. “Bagaimana cara mengakumulasi kasus itu dalam beberapa bulan terakhir dan dengan menggunakan teknologi mutakhir seperti mahadata akan menjadikan pelacakan dan diagnosis awal lebih baik lagi,” tuturnya.
Pemerintah Kota Beijing telah menguji sampel 76.499 orang yang berhubungan dengan Pasar Induk Xinfadi, sebanyak 59 di antaranya positif pada Minggu (4/6/2020) kemarin.
Lebih dari 29.300 orang mengunjungi pasar induk yang berlokasi di Distrik Fengtai dalam 14 hari terakhir. Mereka telah diuji dan pada saat itu 12.973 di antaranya hasilnya negatif, menurut laporan Global Times.
Editor: Ahmad Islamy Jamil