Bisnis di Malaysia Mulai Beroperasi Lagi setelah Pelonggaran Lockdown
KUALA LUMPUR, iNews.id – Pemerintah Malaysia pada Senin (4/5/2020) ini mulai membuka kembali sektor perekonomiannya. Hal itu dilakukan secara bertahap sesuai prosedur standar operasional atas nasihat Kementerian Kesehatan dan data WHO dengan menerapkan pembatasan skala besar, yang disebut dengan perintah kawalan pergerakan bersyarat (PKPB).
Sektor perekonomian yang diperbolehkan beroperasi mulai hari di negeri jiran adalah kafetaria, restoran, pasar, pusat perbelanjaan, biro perjalanan, bengkel mobil, konstruksi, pabrik, kantor pos, logistik, toko elektronik dan klinik hewan.
Kendati demikian, masih ada beberapa kategori industri dan perniagaan yang belum diizinkan untuk beroperasi. Kategori itu mencakup perniagaan atau aktivitas yang melibatkan orang berkumpul dalam jumlah banyak dan berpotensi memicu kontak fisik yang membuat social distancing sulit diterapkan.
Beberapa unit bisnis yang belum diizinkan beroperasi itu adalah gedung bioskop, pusat karaoke, tempat refleksologi, pusat hiburan, kelab malam, bazar Ramadhan, bazar Idul Fitri, pameran produk, dan semua bentuk seminar dan pameran lainnya.
Berdasarkan pemantauan, sejumlah pusat perbelanjaan yang membuka kegiatan di antaranya adalah Sunway Putra Mall di Jalan Putra, IOI Mall di Shah Alam, Quill Mall di Jalan Sultan Ismail dan Pavilion di Jalan Bukit Bintang.
Pemberlakuan PKPB juga ditandai dengan beroperasinya kembali moda transportasi LRT, MRT dan monorel secara normal antara jam 06.00 hingga jam 23..00 setiap hari. Sebelumnya, selama perintah kawalan pergerakan (PKP) alias lockdown total mulai 18 Maret lalu, jam operasional moda transportasi tersebut dibatasi.
Sementara, pada PKPB kali ini, petugas perusahaan transportasi Malaysia, Prasarana, disiagakan di pintu tiket atau token untuk memeriksa suhu badan setiap penumpang yang hendak naik transportasi publik tersebut guna mencegah penularan Covid-19. Prasarana juga mewajibkan semua penumpang menggunakan masker dan menggunakan hand sanitizer yang disiapkan di loket layanan pelanggan.
Perusahaan tersebut juga meningkatkan kekerapan mencuci eskalator, pemegang tangan, lift dan mesin pembelian token di semua stasiun.
Editor: Ahmad Islamy Jamil