Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Wapres Gibran Terabas Jalur Berlumpur Pakai Motor demi Temui Korban Bencana di Agam
Advertisement . Scroll to see content

Blak-blakan, Kamala Harris Ungkap Kesalahan Terbesarnya Selama Menjabat Wakil Presiden AS

Minggu, 26 Desember 2021 - 11:23:00 WIB
Blak-blakan, Kamala Harris Ungkap Kesalahan Terbesarnya Selama Menjabat Wakil Presiden AS
Kamala Harris (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

WASHINGTON, iNews.id - Wakil Presiden (Wapres) Amerika Serikat (AS) Kamala Harris blak-blakan mengungkap kesalahan terbesarnya selama menjadi wakil Joe Biden. Dia mengatakan kesalahan terbesarnya adalah tidak bisa keluar lagi dari Washington DC akibat pandemi Covid-19.

Pernyataan tersebut merupakan cuplikan wawancara Harris di program 'Face the Nation' stasiun televisi CBS yang tayangan lengkapnya akan disiarkan pada Minggu (26/12/2021) waktu AS.

Pada kesempatan itu pembawa acara Margaret Brennan bertanya kepada Harris soal kegagalan terbesarnya sejak menjabat wapres pada Januari 2021 lalu.

"Untuk tidak keluar dari DC lagi. Saya benar-benar menyampaikan dengan sungguh-sungguh, ini karena beberapa alasan," kata Harris, seperti dilaporkan kembali RT.

Harris menegaskan, saat dia dan Biden dilantik, kondisi AS masih dalam ancaman virus corona. Pandemi benar-benar menghambat ruang geraknya untuk menjalankan tugas ke luar kota maupun luar negeri.

“Covid dimulai, pandemi telah dimulai, dan ketika kami masuk (Gedung Putih), kami benar-benar tidak bisa bepergian. Anda tahu, sebagian besar hubungan yang dia dan saya bangun bersama di kantor selama berjam-jam, melakukan Zoom atau apa pun, karena kami tidak bisa keluar dari DC," ujarnya.

Padahal, lanjut dia, sangat penting untuk bisa mendengarkan dan berinteraksi langsung dengan masyarakat di penjuru negeri. Dengan begitu, masyarakat akan percaya bahwa pemerintah benar-benar melihat dan mendengar mereka.

Sebagai wakil presiden, Harris, ditugaskan menangani krisis imigran. Harris juga dikritik atas kegagalannya mengunjungi perbatasan selama lebih dari 3 bulan sejak dilantik untuk menangani masalah tersebut. 

Bukan hanya itu Harris menghadapi tuduhan intimidasi serta memperlakukan stafnya secara buruk. Dampaknya, tingkat popularitas Harris anjlok. Jajak pendapat yang digelar bulan lalu menempatkan peringkat popularitas Harris hanya 28 persen. Surat kabar Telegraph menyebut Harris sebagai wakil presiden paling tidak populer setidaknya sejak 1970-an.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut