Bocah 7 Tahun Ini Jadi Kopilot Pesawat, Bercita-cita Ingin Terbang ke Mars Bareng Elon Musk
ENTEBBE, iNews.id - Seorang bocah laki-laki 7 tahun menjadi pembicaraan di negaranya Uganda karena bisa menerbangkan pesawat ringan. Bukan hanya itu, pengetahuan bocah bernama Graham Shema itu soal aviasi seperti layaknya orang dewasa.
Duta Besar Jerman serta menteri perhubungan Uganda bahkan sudah mengundang bocah yang dijuluki media massa sebagai 'Kapten' itu.
Graham sudah merasakan tiga kali terbang sebagai pilot tainee menggunakan pesawat ringan Cessna 172. Dia ingin menjadi pilot dan astronot dan suatu hari terbang ke Mars.
"Idola saya Elon Musk," ujarnya, dikutip dari Reuters, Jumat (25/12/2020).
"Saya suka Elon Musk karena ingin belajar tentang luar angkasa darinya, pergi bersamanya ke luar angkasa dan juga bersalaman," kata Graham, menambahkan.
Ketertarikan Shema dengan dunia penerbangan dipicu oleh insiden di rumah saat usianya 3 tahun. Helikopter polisi terbang sangat rendah ketika itu sehingga membuat atap rumah neneknya di pinggiran Ibu Kota Kampala beterbangan.
Graham melihat jelas peristiwa itu saat dia bermain di luar rumah.
"Itu memicu pertanyaan di benaknya," kata ibu Graham, Shamim Mwanaisha (29).
Sejak itu Graham kerap bertanya tentang bagaimana cara kerja pesawat sehingga bisa mengudara.
Pada 2019, Shamim menghubungi sekolah penerbangan dan meminta agar putranya diberi pejalaran di rumah seputar penerbangan, mulai kosakata bidang aviasi hingga suku cadang pesawat.
Saat ditemui di Bandara Internasional Entebbe, Uganda, instruktur meminta Graham menjelaskan bagaimana mesin pesawat Bombardier CRJ9000 yang diparkir di landasan bekerja. Dia bahkan bisa menjelaskannya dengan detail.
Setelah 5 bulan, Shamim merasa putranya harus belajar menerbangkan pesawat, tentunya sesuai kemampuan yang masih bisa dilakukan anak sesusia Graham.
"Saya merasa seperti burung yang terbang," kata Graham, menceritakan penerbangan pertamanya.
Dia terbang tiga kali sebagai kopilot antara Januari dan Maret sampai pandemi Covid-19 menghentikan praktiknya.
Sejak saat itu, dia fokus pada teori penerbangan dan menyibukkan diri dengan mendalami eksplorasi ruang angkasa.
Editor: Anton Suhartono