Boeing Akan Pasang Lampu Peringatan Baru di Sistem Anti-Stall 737 Max
NEW YORK, iNews.id - Pesawat Boeing 737 Max akan dilengkapi dengan lampu peringatan kerusakan untuk sistem anti-stall, yang diduga menjadi penyebab dalam kecelakaan fatal di Indonesia pada Oktober tahun lalu.
Seorang sumber dengan syarat anonimitas mengatakan, lampu peringatan itu dikenal sebagai "disagree light".
Dilaporkan AFP, Jumat (22/3/2019), fitur keselamatan ini, yang sebelumnya opsional, akan menjadi standar penerbangan dan merupakan salah satu modifikasi yang dibuat oleh perusahaan untuk otoritas penerbangan dan klien Amerika Serikat (AS) dalam beberapa hari mendatang.
Sumber itu menyebut, baik pesawat Lion Air yang jatuh di Indonesia, maupun jet Ethiopian Airlines yang jatuh bulan ini, tidak memiliki lampu peringatan.
Modifikasi yang dilakukan Boeing kini sedang dalam tahap akhir. Namun Boeing ingin memastikan pembaruan tersebtu memenuhi harapan regulator dan pelanggan.
Namun Boeing enggan memberikan komentar soal hal ini.
Lampu peringatan akan diaktifkan jika sensor mengirimkan data yang salah ke Sistem Augmentasi Karakteristik Manuver pesawat (MCAS), yang mendeteksi dan mengoreksi situasi stall dengan mengurangi ketinggian pesawat.
Hasil awal dalam penyelidikan kecelakaan Lion Air pada Oktober di Indonesia menunjukkan, sensor "angle of attack", yang mengumpankan data ke MCAS, rusak.
Namun meskipun tidak berfungsi, sensor terus mengirimkan data ke sistem elektronik pesawat, termasuk MCAS.
Sistem tersebut mengendalikan pesawat, mengarahkan hidung pesawat ke bawah -bahkan jika pilot menahannya- selama sistem itu tidak dinonaktifkan. Hal ini merupakan sesuatu yang tidak diketahui oleh kru Lion Air.
Pihak berwenang AS dan Ethiopia menyatakan, kecelakaan ET302 Airlines di Ethiopia pada bulan ini di dekat Addis Ababa menunjukkan "kesamaan" dengan kecelakaan Lion Air.
Kecelakaan Ethiopian Airlines menewaskan 157 orang dan menyebabkan negara-negara di dunia meng-grounded 737 Max secara global.
Investigasi saat ini sedang berlangsung di AS, di mana otoritas menyelidiki bagaimana pesawat tersebut menerima sertifikasi keselamatan dari regulator penerbangan AS.
Editor: Nathania Riris Michico