Boeing Dihukum Bayar Rp599 Miliar ke Keluarga Korban Kecelakaan 737 MAX
CHICAGO, iNews.id - Pengadilan federal Chicago menghukum Boeing untuk membayar 35,85 juta dolar AS atau setara Rp599,62 miliar (kurs Rp16.730 per dolar AS) kepada keluarga pekerja lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tewas dalam kecelakaan pesawat 737 MAX di Ethiopia pada tahun 2019.
Putusan yang diberikan kepada keluarga Shikha Garg merupakan yang pertama dari puluhan gugatan yang diajukan setelah kecelakaan itu, serta satu peristiwa lagi di Indonesia pada tahun 2018 yang menewaskan 346 orang.
Melansir Reuters, keluarga Garg akan menerima 35,85 juta dolar AS yang merupakan jumlah putusan penuh ditambah bunga 26 persen, serta Boeing tidak akan mengajukan banding.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Boeing mengatakan, perusahaan sangat berduka cita kepada semua orang yang kehilangan orang terkasih dalam kedua penerbangan tersebut.
"Meskipun kami telah menyelesaikan sebagian besar klaim ini melalui penyelesaian, keluarga juga berhak untuk mengajukan klaim mereka melalui persidangan ganti rugi di pengadilan dan kami menghormati hak mereka untuk melakukannya," ucap juru bicara Boeing dikutip, Kamis (13/11/2025).
Garg berusia 32 tahun ketika Penerbangan Ethiopian Airlines 302 dari Addis Ababa, Ethiopia ke Nairobi, Kenya, jatuh hanya beberapa menit setelah lepas landas.
Dalam gugatannya, pihak keluarga Garg menuduh bahwa pesawat 737 MAX dirancang secara cacat dan Boeing gagal memperingatkan penumpang dan publik tentang bahayanya.
Penerbangan Ethiopian Airlines jatuh lima bulan setelah Lion Air JT610 jatuh di Laut Jawa di Indonesia. Sistem kendali penerbangan otomatis berkontribusi pada kedua kecelakaan tersebut.
Produsen pesawat AS itu telah menyelesaikan lebih 90 persen dari puluhan gugatan perdata terkait kedua kecelakaan tersebut, membayar kompensasi miliaran dolar AS melalui gugatan hukum, perjanjian penuntutan tertunda, dan pembayaran lainnya.
Pada 5 November, Boeing menyelesaikan tiga gugatan hukum yang diajukan oleh keluarga korban lain yang meninggal dalam kecelakaan Ethiopian Airlines. Namun, ketentuan penyelesaian tersebut tidak dipublikasikan.
Editor: Aditya Pratama