Bom Bunuh Diri di Masjid Pakistan Tewaskan 100 Orang, Polisi Duga Orang Dalam Terlibat
PESHAWAR, iNews.id - Kepolisian Pakistan masih menyelidiki ledakan bom bunuh diri di masjid Peshawar, Senin (30/1/2023), yang menewaskan 100 orang lebih. Sebagian besar korban yang saat itu sedang menunaikan Salat Dzuhur adalah polisi. Hanya tiga dari total korban tewas yang bukan polisi. Ini menjadi serangan bom bunuh diri paling mematikan bagi kepolisian Pakistan sepanjang sejarah.
Penyelidikan awal menduga pelaku beraksi atas bantuan orang dalam. Pasalnya lokasi masjid berada di kompleks kepolisian yang dijaga ketat. Selain itu di lokasi ada markas pasukan anti-teror.
"Kami menemukan beberapa petunjuk sangat baik. Berdasarkan petunjuk ini, kami telah menggelar penangkapan besar," kata Kepala Kepolisian Peshawar, Ijaz Khan, kepada Reuters.
Lebih lanjut dia tak mengabaikan potensi keterlibatan orang dalam. Namun Khan tak bisa menjelaskan lebih lanjut karena penyelidikan masih berlangsung.
"Saya tidak bisa membagikan perincian lebih banyak," kata Khan.
Masjid itu juga berada dekat kompleks kepolisian. Biasanya jemaah yang salat adalah polisi dan keluarga mereka.
Penyelidik, termasuk petugas dari unit anti-teror dan intelijen, memusatkan perhatian pada bagaimana pelaku bisa menembus pos pemeriksaan militer dan polisi sambil membawa bom berdaya ledak tinggi.
Belum ada pihak bertanggung jawab. Kelompok militan paling aktif di kawasan itu, Taliban Pakistan atau disebut Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sempat disebut-sebut sebagai pelakunya. Namun TTP membantah membolehkan serangan di masjid, meski kelompok itu tengah meningkatkan serangan terhadap polisi.
Kepala kepolisian provinsi Moazzam Jah Ansari mengatakan, pihaknya mencurigai faksi sempalan dari TTP yang disebut Jamatul Ahrar.
Editor: Anton Suhartono