Bom Mobil Meledak, Jurnalis Veteran Tewas
MOGADISHU, iNews.id - Sebuah bom yang dipasang dekat mobil meledak di dekat Kementerian Keamanan Somalia. Akibatnya seorang jurnalis tewas dan dua lainnya luka akibat ledakan tersebut.
Jurnalis yang tewas yakni Abdiaziz Guled atau yang dikenal sebagai Abdiaziz Afrika. Dia merupakan jurnalis yang bekerja pada Radio Mogadishu.
Sementara korban luka yakni direktur Televisi Nasional Somalia, Sharmarke Warsame dan seorang pengemudi. Keduanya segera dilarikan ke rumah sakit.
Situs resmi Radio Mogadishu melaporkan, pelaku meledakkan sebuah perangkat di depan sebuah mobil di dekat restoran tempat Guled yang saat itu ditemani oleh direktur Televisi Nasional Somalia dan seorang pengemudi.
"Kami hancur dan terkejut ketika Direktur Radiomuqdisho kami, Abdiasis Afrika terbunuh dan Direktur @sntvnews1 kami Sharmarke terluka dalam ledakan teroris pengecut," kata sebuah pernyataan oleh televisi nasional Somalia.
Seorang polisi mengatakan, serangan itu merupakan ledakan bom mobil yang diparkir di dekat gedung Kementerian Keamanan di Mogadishu. Bom menargetkan kendaraan yang membawa jurnalis senior media pemerintah, termasuk jurnalis veteran Abdiaziz Afrika.
"Kedua wartawan, Abdiaziz Afrika dan Sharmarke Warsame, sedang bepergian di distrik Shangani ketika ledakan menghantam kendaraan mereka. Pasukan polisi dan kru paramedis diluncurkan ke tempat kejadian," katanya.
Polisi menutup jalan menuju markas besar badan intelijen dan keamanan nasional negara itu. Kini proses penyelidikan atas serangan itu sedang berlangsung.
Kelompok teroris yang berafiliasi dengan al-Qaeda yang berbasis di Somalia, al-Shabaab, mengklaim bertanggung jawab atas serangan di negara Tanduk Afrika tersebut.
Kelompok teroris al-Shabaab diketahui telah meningkatkan serangan di Somalia selama beberapa hari terakhir.
Kelompok tersebut juga berada di balik dua serangan berturut-turut di Mogadishu pekan lalu. Salah satunya bom bunuh diri yang menargetkan konvoi Misi Uni Afrika di Somalia (AMISOM) yang menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya.
Editor: Umaya Khusniah