Bom Perang Dunia II Diamankan, Bandara London Dibuka Hari Ini
LONDON, iNews.id - Bandara London, Inggris akan dibuka kembali pada Selasa (13/2/2018) setelah bom bekas Perang Dunia II yang ditemukan di dekat landasan pacu diamankan pihak berwenang. Untuk alasan keamanan, bandara ditutup terkait proses penjinakan dan pemindahan bom tersebut.
Kepala Eksekutif Bandara London, Robert Sinclair, mengumumkan, penerbangan akan dilanjutkan pada Selasa, setelah bom tersebut berhasil dikeluarkan dari dermaga.
"Zona eksklusif kini telah dicabut dan bandara akan dibuka seperti biasa pada hari Selasa," kata Sinclair dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP.
Sinclair mengucapkan terima kasih karena penumpang yang batal melakukan perjalanan akibat temuan bom ini mau bekerja sama dengan pihak berwenang dan koooperatif.
"Kepada semua orang yang telah terkena dampak, apakah Anda akan terbang pada hari Senin, dievakuasi dari rumah Anda, atau membuat perjalanan Anda terganggu oleh penutupan DLR (Docklands Light Railway), terima kasih atas kesabaran dan pengertian Anda," ujar Sinclair, menambahkan.
Penutupan bandara pada Senin kemarin berdampak pada 16.000 penumpang yang akan terbang dari bandara kelima terbesar di Inggris tersebut. Namun, beberapa maskapai penerbangan mengalihkan penerbangan mereka ke bandara kota lainnya.
Diketahui, bom Jerman seberat 500 kilogram ditemukan pada Minggu pagi waktu setempat di Sungai Thames, King George V Dock. Awalnya, sekitar 500 penduduk dievakuasi, kemudian warga diizinkan kembali ke rumah pada Senin malam sementara yang lainnya dievakuasi dari daerah lain.
Otoritas lokal Newham Council mendirikan pusat peristirahatan bagi warga dan meminta mereka untuk tinggal dengan keluarga atau teman jika memungkinkan.
Perwira Angkatan Laut Kerajaan Inggris yang bertanggung jawab atas penanganan bom, Jonny Campbell, mengatakan bom akan diangkat dari sungai setelah dikeluarkan dari dasar.
"Kami akan memasang bahan peledak tingkat tinggi sebelum meledakkannya secara terkendali," ujar Campbell.
Editor: Anton Suhartono