Bukan Hanya Petani yang Demonstrasi, 1 Juta Dokter di India Mogok Kerja
MUMBAI, iNews.id - Sekitar 1 juta dokter di India mogok kerja, Jumat (11/12/2020), memprotes peraturan pemerintah terbaru yang memperbolehkan praktisi kesehatan tradisional Ayurveda melakukan operasi kecil.
Akibat aksi mogok ini, ribuan operasi medis non-kritis serta konsultasi rutin di seluruh India terganggu. Asosiasi Medis India (IMA), payung bagi semua dokter dan ahli bedah, mengumumkan mogok kerja selama 12 jam.
"Semua konsultasi dan operasi yang tidak penting dari pagi hingga Jumat malam ditangguhkan," kata ketua IMA, Rajan Sharma, seraya menjamin aksi mogok tak memengaruhi perawatan pasien Covid-19, dikutip dari Reuters.
"Keputusan pemerintah menerapkan aturan yang memungkinkan praktisi aliran Ayurveda tertentu dilatih melakukan prosedur pembedahan, meremehkan profesi medis," kata Sharma, dikutip dari Reuters.
Bulan lalu, pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi memperkenalkan aturan yang memungkinkan praktisi Ayurveda, ilmu kedokteran India kuno, melakukan operasi tertentu.
Pemberitahuan tersebut mencantumkan 39 prosedur bedah umum dan sekitar 19 prosedur melibatkan mata, telinga, hidung, dan tenggorokan.
Sharma mengatakan, IMA telah menulis surat kepada pemerintah, menentang aturan baru itu namun belum ditanggapi.
Sementara itu Kementerian AYUSH yang mempromosikan Ayurveda dan mengesahkan aturan tersebut, belum memberikan komentar.
Aksi mogok ini digelar di tengah protes jutaan petani India yang menentang undang-undang baru tentang perdagangan hasil pertanian.
Pemerintah meloloskan reformasi yang memungkinkan para petani menjual produk mereka di mana saja di India dan menghindari pasar yang dikelola negara.
Pertanian masih mendominasi perekonomian India dan membentuk blok politik yang kuat. Meski demikian, sektor tersebut mengalami krisis selama bertahun-tahun. Ribuan petani kecil bunuh diri dalam beberapa tahun terakhir, sebagian karena tak mampu melunasi utang.
Editor: Anton Suhartono