Buntut Kecelakaan Jeju Air, AL dan AU Korsel Periksa Seluruh Pesawat Intai Boeing 737-800

SEOUL, iNews.id - Dampak kecelakaan pesawat Boeing 737-800 Jeju Air yang menewaskan 179 orang pada Minggu (29/12/2024) juga dirasakan militer Korea Selatan (Korsel). Seluruh armada Boeing 737-800, bahkan seri 700, yang digunakan militer harus menjalani pemeriksaan.

Peristiwa di Bandara Internasional Muan itu merupakan kecelakaan pesawat paling mematikan di Korsel sepanjang sejarah negara itu. 

Baca Juga

Viral! Helikopter Rusia Jatuh Tewaskan 5 Orang: Ekor Patah, Masih Nekat Terbang lalu Hantam Rumah

Berdasarkan pemeriksaan awal, kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan 7C 2216 itu disebabkan tidak berfungsinya roda pendaratan yang mungkin saja dipicu oleh tabrakan dengan burung.

Baca Juga

Nah! Sehari Setelah Kecelakaan, Pesawat Boeing 737 Jeju Air Lainnya Putar Balik gegara Roda Rusak

Beberapa pejabat Korsel mengatakan, inspeksi khusus terhadap seluruh armada Boeing 737-800 militer sedang berlangsung.

Kementerian Pertahanan Korsel telah memerintahkan pemeriksaan khusus tersebut segera setelah kecelakaan.

Baca Juga

Tak Mau Ambil Risiko, Korsel Periksa Seluruh Pesawat Boeing 737-800 Buntut Kecelakaan Jeju Air

Angkatan Laut (AL) memulai inspeksi keselamatan yang akan berlangsung hingga Sabtu pekan ini. Tim akan memeriksa pesawat pengintai maritim P-8A Poseidon yang menggunakan model pesawat komersial Boeing 737-800.

AL Korsel merampungkan akuisisi enam unit pesawat P-8A Poseidon pada Juli lalu untuk meningkatkan kemampuan pengintaian terhadap kapal selam musuh.

Selain itu Angkatan Udara (AU) juga sedang melakukan inspeksi, termasuk pesawat pengintai Peace Eye yang menggunakan basis Boeing 737-700.

Sebelumnya Kementerian Perhubungan juga memerintahkan pemeriksaan terhadap seluruh unit Boeing 737-800 yang digunakan maskapai dalam negeri guna menganalisis sistem perawatan secara terperinci.

"Kami akan memeriksa dengan cermat aspek-aspek seperti tingkat pengoperasian pesawat, catatan pemeriksaan, serta perawatan sebelum dan sesudah penerbangan guna memastikan semua peraturan terkait dipatuhi," bunyi pernyataan kementerian.

Data Sistem Informasi Teknologi Penerbangan (ATIS) mengungkap, total 101 pesawat Boeing 737-800 digunakan oleh operator dalam negeri, sebagian besar maskapai berbiaya rendah. 

Jeju Air mengoperasikan 39 pesawat model ini. Selain itu T'way Air mengoperasikan 27 pesawat, Jin Air 19 pesawat, Eastar Jet 10 pesawat, Air Incheon 4 pesawat, dan Korean Air 2 pesawat.

Editor: Anton Suhartono