Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Heboh! Penemuan Batu Giok Raksasa 5.000 Ton di Nagan Raya Aceh
Advertisement . Scroll to see content

Buntut Pernyataan Macron, Aceh Tunda Kerja Sama dengan Institut Prancis

Selasa, 03 November 2020 - 00:55:00 WIB
Buntut Pernyataan Macron, Aceh Tunda Kerja Sama dengan Institut Prancis
Presiden Prancis Emmanuel Macron. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

BANDA ACEH, iNews.id – Pemerintah Aceh menunda perjanjian kerja sama dengan lembaga asal Prancis, Institut Francais d’Indonesie. Keputusan itu sebagai bagian dari bentuk protes pemerintah dan masyarakat negeri serambi Makkah terhadap pernyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, yang dinilai mendiskreditkan umat Islam.

“Penundaan kerja sama ini sebagai sikap protes, bentuk keberatan pemerintah bersama seluruh masyarakat Aceh kepada Pemerintah Prancis yang telah mendiskreditkan Islam,” kata Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, di Banda Aceh, Senin (2/11/2020).

Sebelumnya, Macron menyebut Islam sebagai agama yang mengalami krisis di dunia. Tak hanya itu, presiden Prancis itu juga tidak melarang Majalah Charlie Hebdo menerbitkan kembali kartun Nabi Muhammad dengan dalih kebebasan berpendapat.

Menurut Nova, sikap Macron itu tidak dapat dibenarkan dan telah melukai hati 2 miliar lebih pemeluk Islam di seluruh dunia. “Pemerintah Aceh mengecam keras pernyataan dan sikap Macron. Kami minta Presiden Prancis dapat mencabut pernyataannya dan meminta maaf kepada umat muslim di seluruh Dunia,” ujarnya.

Kerja sama antara Pemerintah Aceh dan Institut Francais d’Indonesie itu berkaitan dengan pendidikan dan budaya Prancis di Kedutaan Besar Prancis di Jakarta. Penundaan pelaksanaan kerja sama tersebut diinstruksikan langsung Nova kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Aceh, Syaridin.

“Benar. Atas instruksi Pak Plt Gubernur, kerja sama ini kita tunda dulu. Ini bentuk sikap protes pemerintah Aceh kepada Pemerintahan Perancis,” kata Syaridin, Kepala BPSDM Aceh.

Syaridin menyebutkan, pada 14 Juli lalu, MoU antara Pemerintah Aceh dengan Institut Perancis diteken Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah. Rencananya, kerja sama tersebut dilaksanakan pada Desember nanti.

Lewat kerja sama tersebut, Pemerintah Aceh bisa mengirimkan mahasiswa asal Aceh untuk kuliah ke Prancis pada 2021. “Untuk sementara akan ditunda pelaksanaannya atau dibatalkan untuk saat ini,” kata Syaridin.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut